#kisah baru
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama dalam Cerita
#Part 1 (Prolog)
Pada akhirnya sejauh apa pun jarak, selama apa pun waktu, dua jiwa yang ditakdirkan untuk bersatu pasti bertemu.
Terkadang, dalam hidup kita jumpai kebetulan-kebetulan yang tidak pernah kita sangka akan terjadi. Padahal sejatinya kebetulan hanyalah wujud nyata dari rentetan takdir yang telah lama tertulis dalam kitab-Nya.
Kita sebagai manusia yang sangat terbatas dalam segala hal, terkadang menganggap lucu sebuah alur yang Tuhan gariskan dalam hidup.
Berapa banyak dari kita yang tidak pernah saling mengenal, bahkan berpapasan pun tidak, tetapi ternyata akhirnya bersatu. Berlayar di atas kapal yang sama, dengan harapan dapat berlabuh di surga-Nya.
Dulu, aku bertanya-tanya setiap kali menyaksikan orang-orang yang menikah dengan sosok yang belum pernah mereka kenal sebelumnya "Mengapa mereka bisa yakin dengan seseorang yang baru saja mereka temui dalam episode kehidupannya?"
Ternyata aku tahu jawabannya. Karena dua jiwa yang telah ditakdirkan untuk bersama seperti dua kutub magnet berlawanan yang saat didekatkan akan langsung merekat. Bukan saling menjauhi. Bukankah dalam suatu hadits juga dikatakan bahwa "Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang dihimpun dalam kesatuan. Jika saling mengenal di antara mereka maka akan bersatu. Dan yang saling merasa asing di antara mereka maka akan berpisah."
Bersambung...
37 notes
·
View notes
Text
Review Buku - Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
"Jikalau anda bisa memutar waktu, siapa yang akan anda temui?"
Itu adalah sepenggal kalimat dari buku "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap", yang merupakan terjemahan dari buku "Kono Uso Ga Barenai Uchi Ni" yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi. Buku ini merupakan novel fiksi yang mengambil tema perjalanan waktu, tapi yang membuatnya tidak biasa adalah perjalanan waktu ini hanya bisa dilakukan disuatu Kafe yang bernama Funiculi Funicula dan juga memiliki banyak sekali peraturannya, sehingga tidak semua orang bisa melakukan perjalanan waktu, syaratnya antara lain, Hanya bisa menemui orang yang pernah datang ke Kafe tersebut, hanya bisa pergi selama kopi yang dituangkan belum dingin, hanya bisa pergi melalui tempat duduk yang dijaga oleh roh halus dan hanya kosong 1x sehari di waktu yang acak, selama perjalanan waktu tidak bisa meninggalkan kursi tersebut, setiap orang hanya bisa melakukan perjalanan sekali saja dan yang paling penting, apapun yang dilakukan di masa lalu, tidak akan bisa mengubah kenyataan yang ada pada saat ini. Kisah perjalanan waktu yang dibuat menjadi novel ataupun film mungkin sudah sangat umum, tapi di novel ini melalui sentuhan dari sang penulis, membuat perjalanan waktu ini menjadi sangat menarik karena dengan berbagai batasan yang ada, tentu mereka yang melakukan perjalanan waktu adalah mereka yang benar-benar merindukan sosok seseorang yang tidak lagi bisa dijumpai saat ini, mungkin sahabat, orang tua atau siapapun yang sudah meninggal sebelumnya, membuat novel ini bertabur sentuhan emosi di setiap kisahnya.
Dalam Novel ini, kisahnya tidak hanya berpusat pada satu tokoh utama saja, melainkan terdiri dari beberapa tokoh dengan beragam latar belakang, ada seorang pengusaha restoran, ada seorang detektif, pengrajin keramik, dan lain sebagainya, yang dalam setiap kesempatan justru merangkai kisah yang terpenting dari tokoh sentral di Novel ini, yaitu Kazu Tokita, perempuan yang menjadi pelayan di Kafe tersebut dan yang memiliki kemampuan untuk membawa orang-orang menjelajahi waktu melalui kopi yang ia tuangkan, dalam membaca Novel ini, meskipun kita disuguhi banyak kisah-kisah menarik dan mengharukan, di akhir novel akhirnya kita bisa mengetahui dengan lebih baik siapa sebenarnya sosok Kazu dalam Novel tersebut, yang memang sejak awal tidak banyak diceritakan dan cenderung digambarkan sebagai sosok yang pendiam dan misterius.
Apa yang saya dapatkan dari membaca Novel "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap" ini?
Saya sejujurnya sangat menyukai ide cerita mengenai perjalanan waktu, kenyataan paralel dan lain sebagainya, karena saya selalu berandai-andai apabila bisa menjumpai sosok keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita, karena perjalanan seperti itu seringkali mengungkapkan sisi diri kita yang tidak pernah keluar, karena sudah terpisah oleh kematian, dan melalui novel ini, kita banyak disuguhkan oleh kisah perpisahan tersebut, yang memang tidak bisa kita hindarkan, tapi ternyata manusia itu sesekali perlu mendapat semangat dari kehadiran sosok yang dirindukan untuk menjalani kehidupan ini.
Ada banyak tokoh yang mengalami putus asa karena beratnya kehidupan, tetapi selamanya berkutat dengan kesedihan tidak akan membawa kita kemana-mana, penerimaan akan kenyataan dan dorongan semangat dari orang yang dicintai lah yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih ringan.
Apakah luka masa lalu masih membayangi kita disaat ini? apakah luka masa lalu senantiasa menghalangi kita untuk bahagia? Luka itu senantiasa ada sepanjang kehidupan kita, berdamailah dengannya, jangan jadikan pengorbanan kita dalam mengalami luka itu menjadi sia-sia, luka itulah yang membawa kita ke tempat ini saat ini, sehingga tidak ada alasan untuk berkutat dengan luka tersebut selamanya, saat kita bisa berdamai dan bisa menerima kenyataan tersebut, pada akhirnya kita bisa melihat dunia ini dengan lebih indah, banyak manusia mengalami pengalaman pahit di masa lalu, tetapi mereka yang bisa berdamai, ternyata bisa bangkit dan jauh lebih bahagia, karena hidup ini tidak hanya berhenti di masa lalu, ia terus berjalan tanpa henti, menjadi pilihan kita masing-masing untuk bahagia atau terus bersedih akibat luka yang dialami.
Buku ini meskipun Novel fiksi dan cenderung singkat sekitar 199 Halaman, tapi menyajikan kisah yang menyentuh hati dan menginspirasi dengan kehadiran setiap tokoh di dalamnya dan sesuai dengan judulnya di dalam bahasa Indonesia, "Kisah-kisah yang baru terungkap", secara perlahan kita dibuat sadar akan apa yang terjadi sedikit demi sedikit.
Selamat membaca dan selamat menjelajah waktu bersama Funiculi Funicula!
#review#buku#review buku#funiculi funicula#Kono Uso Ga Barenai Uchi Ni#novel#waktu#refleksi#Kisah kisah yang baru terungkap#perjalanan waktu
2 notes
·
View notes
Text
Buku Baru: "Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino"
Judul: “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino” Tebal: 364 halaman Ukuran: 15 cm x 23 cm Penulis: Robert Adhi Ksp Penerbit: Pustaka KSP Kreatif Buku “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino” merupakan kisah inspiratif Harris Turino yang sejak muda sudah memiliki ketangguhan dan pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan yang keras dan menghadapi berbagai…
View On WordPress
#Buku Baru Pustaka KSP Kreatif#Buku Robert Adhi Ksp#Harris Turino#Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino#Susy Arianty
0 notes
Text
3 Tahun Kayak Gini?
Sekolah asing, lingkungan baru, teman lo hilang semua, dan lo kebingungan. MPLS seru, tapi setelah itu apa? Sadar bahwa lo sebenarnya sendirian disini.
Waktu istirahat, bingung mau duduk sama siapa. Sepertinya semua orang sudah dapat teman-temannya sendiri, atau lebih gampang disebut circle. Istilah 'circle' ini menjadi musuh terbesar lo di tahun pelajaran baru. Ya, sebenernya ga ada circle yang secara langsung mengekspresikan ketidaksukaannya terhadap lo. Tapi di pikiran lo mereka pasti begini:
"Ih, sok asik."
"Emang kita kenal dia?"
"Ngapain si? Nyoba-nyoba masuk ke pertemanan kita padahal bukan siapa-siapa."
Duh, ribet ya. Entah hanya lo yang terlalu overthinking atau itu memang kenyataannya, tapi lo sudah pasti males. Daripada mereka merasa gaenak, dan lo juga yang ga nyaman bikin situasi awkward, akhirnya memutuskan untuk makan di dalam kelas. Sendirian.
Temen sebangku juga ga sefrekuensi. Kadang ngobrol, tapi jelas dia pun punya teman-temannya sendiri yang dia jauh lebih suka ajak ngomong dibanding lo. Kalian ga nge-click, ga kayak waktu SMP bareng teman-teman lo dulu. Ah, jangan dipikirin, nanti makin kangen sama mereka.
Nasib lo juga paling nggak deh pas giliran kerja kelompok, dan gurunya nyuruh kalian pilih kelompok sendiri. Ya gimana mau milih, lo anak baru disini, ga punya temen, ga punya hak masuk ke kelompok orang sembarangan aja. Apalagi circle-circle itu muncul lagi. Akhirnya lo disingkirkan, ternyata ga ada yang mau masukin lo ke kelompok mereka dan ujungnya dapat orang-orang yang bisa dibilang.... kureng.
Apa bisa buat? Mungkin ini karma.
Yuk bisa, bertahan 3 tahun lagi.
#curhat#sekolah#sma#mpls#hidup#murid#struggles#hubungan#kesepian#pertemanan#teman#sendirian#sendiri#relate#relatable#renungan#remaja#murid baru#cerita#kisah#kisah nyata#kisah hidup
0 notes
Text
Kirimi saya pesan di WhatsApp
Kirim pesan ke Uncle Syukri di WhatsApp. https://wa.me/6281249250733
View On WordPress
#Baju natal dan tahun Baru#Belanja#Belanja baju#Belanja Online murah meriah#Cod#Free Ongkir#kisah#Kristen#motivasi#Murah meriah#Online#Produk#tahun Baru#Terlengkap
0 notes
Text
KENANGAN SEKOLAH MENENGAH
Teringat i masa zaman sekolah menengah dulu. Duduk sekolah asrama campur lelaki perempuan, berlakon seperti seorang hijabi yang malu-malu dengan lelaki.
Tetapi apabila i menjadi senior, i mula berubah, i lebih terbuka dengan pergaulan i. I merapatkan diri dengan bebudak lelaki sebaya dengan umur i, berdua-duaan di tempat sunyi sepi di blok akademik. Sentuh menyentuh merupakan perkara biasa buat I.
Oleh sebab kelakuan I, I menjadi terkenal di kalangan bebudak tingkatan sama dengan I. Ramai yang mahu menjadi teman lelaki I, namun I enggan menjadi teman wanita sesiapa. Sebaliknya, I lebih selesa bermain dengan mana-mana bebudak lelaki yang I mahukan tanpa apa-apa perhubungan.
Selain dari itu, I pulak dapat beberapa kawan perempuan yang sama kelakuan seperti I. Kami membentuk satu kumpulan dimana kami menukar informasi tentang bebudak lelaki yang meluangkan masa dengan kami.
Akibat bosan dengan bebudak lelaki seumur dengan I, I pun mulalah membuka nafsu I kepada bebudak junior. Kebanyakkan macam innocent betul, tak tahu apa, setakat tengok video lucah lepas tu cakap besar. Bila datang ke benda yang betul, kaku tak tahu nak buat apa.
I rasa seronok bila tengok bebudak junior merengek macam perempuan tak pernah disentuh. Ada jugak yang baru kali pertama memancut. Seronok tengok mereka tercungap-cungap keletihan selepas memancut. Kekadang i main ringan-ringan pun dah terpancut, baru tolong melancap pun dah terpancut.
Yang paling I ingat adalah waktu dimana kawan-kawan I dan I berkumpul dan rev*rse g**gb**g sorang junior tu. Kawan I umpan dia datang blok akademik waktu malam dalam pukul 10. Si junior pulak tak perasan yang dia sedang dibawa ke hujung blok akademik sebab terlalu fokus dekat kawan I. Dekat hujung blok akademik ada sebuah makmal dimana kunci pintu makmal tersebut telah kami rosakkan dan boleh dibuka bila-bila masa.
Sebaik sahaja si junior tu diumpan masuk makmal, habis terkejut dia tengok kami semua tunggu dia. Terus kami semua kepung dia dan tak sampai seminit dibogelkan. Dia mula menjerit meminta tolong, tapi sebab kawasan makmal dekat hujung dan pak guard takkan datang meronda, jeritannya hanya sia-sia. Sambil-sambil mengepung Si junior, kami pun mula membogelkan diri kami.
Si junior dikerumuni kami semua seperti semut mengerumuni gula. Ada yang mula mencium mulut si junior, ada yang menjilat tubuh badan si junior, dan ada yang meraba si junior. Kami kemudian membaringkan si junior dan mula melancapkan si junior menggunakan mulut kami.
Setiap seorang diberi seminit untuk melancapkan Si junior, dan kami mengambil giliran dalam melancapnya. Namun seperti biasa, Si junior tak dapat tahan lama, dalam minit ketiga dia terpancut dan kawan I dapat minum keseluruhan air mani Si junior.
Selepas terpancut, kami mengubah posisi dan strategi kami. Kami mula menunggang muka Si junior. Tak kisah kalau si junior pandai menjilat atau tidak, kami semua mengambil giliran untuk menunggang Si junior. Keseluruhan malam muka Si junior dijadikan pemuas nafsu kami. Seorang daripada kami akan menunggang Si junior dan yang lain akan menyambung menjilat, meraba dan mencium setiap lekak lekuk tubuh Si junior.
Semasa giliran I, Si junior dah mula tercungap-cungap, namun, I endahkan dan tunggang mukanya. Seronok juga menunggang muka, kehangatan nafas Si junior dan mukanya yang basah akibat klimaks kawan-kawan I yang lain menyebabkan I berair dengan cepat. I dapat rasakan kelentit i diraba sedikit demi sedikit oleh hidung Si junior. I pun menungganglah sehingga I klimaks di muka Si junior. Selepas I kawan-kawan i yang lain meneruskan tunggangan kami, ada yang terkencing di muka Si junior semasa klimaks. Si junior pulak hanya mampu menadah mukanya untuk dijadikan bahan kepuasan kami. Batangnya pun telah kami ratah sebanyak tiga kali sehingga batangnya tidak menegang walapun di lancap berkali-kali. Selepas kami semua puas, kami pun menemani Si junior membersihkan dirinya dan menemaninya pulang ke asramanya. Baru sahaja kami hendak tidur, tetapi telah masuk waktu Subuh. Tertawa I teringat yang i tak cukup tidur untuk keseluruhan hari tersebut
#hot malay#lucah melayu#malay hijab#malaygirl#malaysia#melayu sedap#melayuboleh#melayucantik#melayugersang#melayumantap#melayu hot#melayu tudung#melayunakal#melayusundal#minah melayu#modal melayu#gadishijab#gadismelayu#modal lancap#modallancap#modalpancut#hijab nakal#lancap#tudung lancap#bahan lancap#melayu lancap#bahanlancap#melayusangap#pancut muka#pancut tudung
3K notes
·
View notes
Text
RAKAN SERKERJA
Apa yang aku nak citer kat korang nie memang sesuatu kisah benar... Aku nie keje kat satu opis kat KL nie... boleh dikatakan besar jugak la kompeni aku nie... kat opis aku nie ada la sorang akak nie... dia nie dah berumahtangga dan dah ada anak tapi tetek ngan cipap serta bontot dia still power lagi.. Satu ari dia mintak tolong aku repair komputer dia... so aku pun dibawa la pegi umah dia kat Petaling Jaya. Masa tengah repair tu, tiba-tiba dia datang duduk kat sebelah aku so aku buat tak kisah la lagipun nie rumah dia, dia berhak duduk mana dia suka. Aku pun terus la buat kerja aku... lama gak la dia duduk sebelah aku. Pastu dia pi dapur ambik kan air untuk aku. Masa dia datang balik tu, dia terus duduk atas riba aku... aku yang memang sedia terpacak nie pun bebuat malu-malu la.... dia duk diam macam takde ape-ape yang berlaku sedangkan aku tau dia dapat rasa konek aku dah keras macam besi waja.
Aku dah takleh tahan dah masa tu... terus aku cium tengkuk dia... apalagi dia terus pusing dan mulut kami telah bertemu diantara satu sama lain buat pertama kalinya.... not bad la for a woman yang dah jadi isteri org... oh lupa lak nak kasi tau... akak nie bukan tua mana... umur dia baru 30 tahun... ala tua 5 tahun je dari aku...
Lama jugak la kitaorg bercium... aku nie satu tabiat aku... kalau bercium mesti tangan nak pegang tempat lain... so aku pun ambik peluang pegang bontot dia yang dah lama ku idamkan tu... memang pejal... kalau main ikut bontot memang sedap la kata org. Memula dia tolak jugak tapi aku terus suruh dia pegang batang aku... lepas dapat batang aku dia terus tak kisah dah... aku nak ramas apa pun dia bagi...
Aku terus pegang cipap dia.. dah basah lencun... mana boleh tahan lelama.. aku terus bukak kain dia dan terus tanggalkan panties dia.... aku tengok pantat dia nie terjaga rapi.. ye la orang dah berlaki... kena la jaga bebaik. Aku terus benamkan muka aku kat cipap dia... aku jilat abis air dia... kalau korang dapat dengar suara dia masa dia mengerang tu sure korang melancap tetiap hari la...
Tak sampai 10 minit aku jilat, aku tengok badan dia dah kejang... sure nak climax nie so senang la aku nak hentam cipap dia jap lagi... lepas jek dia climax aku tanya dia "dah puas ke kak?" dia jawab "mana leh puas lagi kalau belum kene konek" apa lagi aku pun terus sua konek aku kat cipap dia... tapi aku tak kasi habis... aku masuk kepala jek pastu aku keluarkan balik.... aku sorong tarik bahagian kepala konek aku jek... ye la.. pompuan... mana puas rasa kepala jek... dia merayu suruh aku masukkan batang aku yang besar dan panjang tu dalam cipap dia...( dia nak suruh masuk abis la tu) tapi aku tetap buat macam tadi... tapi lelama tu aku tengok muka dia macam nak nangis (agaknya dia dah stim giler tapi aku memainkan dia) so aku pun masukkan batang aku sedalam-dalamnya ke lubang pantat dia... muka dia punya la happy bercampur stim masa tu... ha.. tetek akak nie besar la jugak tapi aku tak berminat sangat sebab aku lebih berminat kat cipap dan lubang bontot dia... lama jugak la aku sorong tarik batang aku kat cipap dia dan dia pun dah klimaks 2 kali (sedangkan aku blom klimaks sekali pun) so aku nak ubah selera pulak...
Aku pun tarik keluar batang aku, masa aku tarik tu muka dia cam frust jek tapi aku bagitau dia yang aku nak buat sesuatu yang lebih best lagi... so aku pun suruh dia bangun dan menonggeng... dia ingat aku nak hentam cipap dia dari belakang... dia awal-awal dah kembangkan cipap supaya batang aku senang masuk tapi aku terus benamkan batang aku ke lubang dubur dia... memula tu dia terkejut jugak tapi lelama dia suka agaknya sedap... sambil aku sorong tarik batang aku kat lubang dubur dia tu... sempat jugak la aku tanya... "sedap ke akak?" korang tau apa dia jawab? dia kata " sedap gilerrrr" sambil matanya tertutup. Sambil aku benamkan batang ke dalam dubur dia... sambil tu jugak aku masukkan jari ke dalam lubang pantat dia... masa nie dia memang stim habis sebab aku dapat rasa air mani dia meleleh kat jari aku... aku rasa malam nie dah 4 kali dia klimaks kot...
Aku pun dah nak dekat klimaks tapi aku tahan lagi sebab bontot dia sedap... rugi la bang kalau lepas cepat.... makin kuat aku menyorong batang aku ke dalam lubang dubur dia makin sedap dia kata... so aku pun hentam la kaw-kaw punya... tetiba aku rasa cam nak klimaks... aku memang dah niat dari awal lagi yang aku akan pancut dalam lubang dubur dia so lepas nie akan tercapai la cita-cita aku tu... kini masa untuk aku klimaks pun tiba... aku terus pancut dalam lubang dubur dia... dia yang dari tadi memang dah banyak kali puas tersenyum memandang aku... aku tanya dia lagi sambil kami berpelukkan "macamana akak? dia jawab "sebenarnya akak nak kau pancut kat dalam cipap akak sebab laki akak dah lama tak pancut dalam" aku terus menjawab "alaaaa... kan kita boleh buat lagi" dan dia memandang aku dengar penuh bernafsu...
Hari tu kami buat sex sampai 5 kali... ye la... mana puas buat sekali... lelabih lagi dapat cipap ngan lubang dubur baikkkkk punyaaaaaaa!!!!
1K notes
·
View notes
Text
Cikgu Sally..
Bila awal tahun aku selalu teringat kisah yang tak boleh aku lupakan.Ia berlaku diawal persekolahan tingkatan 4 aku.Aku dipanggil guru besar dan menyuruh aku menemankan seorang guru baru bertukar kesekolah aku,bila pulang nanti kerana dia tinggal dikawasan tempat tinggal aku .Guru itu bernama Miss Sally.Bila habis sekolah kami pun pulang bersama dan sempat juga dia belanja aku makan diA&W.Disitulah aku tahu dia sudah bersuami tapi suami dia menyambung pelajaran keU.K,dah dua tahun dia sendiri kerana mereka tiada anak.Mulai hari itu aku dan Miss Sally menjadi rapat kerana aku pergi dan balik sekolah naik kereta dia.Selama empat bulan tiada apa yang berlaku walaupun aku selalu keapartmentnya malah aku ada salinan kunci rumahnya.Aku tak dapat menipu diri yang aku syokkan dia.Kadang kadang aku melancap sambil membayangkan main dengan Miss Sally.Sehinggalah pada satu hari aku dikenakan hukuman didepan pehimpunan kerana membelasah sorang pelajar lain.Dan semasa balik tanpa usul periksa Miss Sally pulak memarahi aku.Dua hari aku ponteng sekolah,sehingga Miss Sally mencari aku dirumah.Aku masih ingat petang Jumaat itu bila aku balik dari kedai adik aku beritahu Miss Sally nak jumpa aku dan menyuruh aku datang kerumahnya.Aku pun pergi,sesampai aku diapartmentnya Miss Sally terus menyambut kedatangan aku dengan mesra. Dia memeluk lengan aku dan meminta maaf kerana memarahi aku tanpa usul periksa.Aku buat muka masam tapi konek aku dah keras bila lengan aku terasa kelembutan tetek Miss Sally.Bila aku menoleh kearahnya tanpa sengaja bibir aku tersentuh bibir Miss Sally.Kami terdiam beberapa saat dan bila Miss Sally merapatkan bibirnya dan terus meyedut bibir aku terasa macam ada kejutan letrik.Lama juga kami bertukar tukar air liur sehingga Miss Sally menarik tangan aku kebiliknya. Dibiliknya kami terus bercium sambil dia membuka butang baju aku satu persatu.Miss Sally menjilat tetek dan seluruh dada aku. Dia menanggalkan seluar aku sambil mencium pusat dan terus mengulum konek aku,aku tak tahan lalu meramas ramas rambutnya.Dia menolak aku diatas katil dan terus mengangkangkan aku,dihisapnya telur dan lidahnya menguis guis jubur aku sambil tangannya melancap konek aku. Aku tak dapat nak cerita macam mana sedapnya bila dia buat begitu.Dia mengulum konek aku bila aku kata aku dah nak sampai dan dia tak melepaskannya walau aku melepaskan air mani aku dalam mulutnya.Menggigil tubuh aku menahan kesedapan.Kami rehat sambil dia memeluk aku.Bila aku kata aku nak lagi dia suruh aku buat macam mana dia buat kat aku.Aku tarik dia bangun dan aku tanggalkan baju dan coli dia dan bila ternampak saja tetek dia yang besar aku terus nyonyot dan aku jilat telingga dan ketiak dia.Aku buka ikatan kain batik dan sentap kebawah seluar dalam dia.Aku gesel hidung aku kat tundun dia.Kemudian aku angkat sebelah kaki dia keatas katil dan terus menyonyot biji dia yang tersembul.Aku jilat lubang cipap dia sampai lubang jubur.Habis rambut aku ditarik tarik.Aku suruh dia menonggeng.Aku kuis lubang jubur dia sambil jari aku menjolok lubang cipapnya.
Dia merenggek dan menyuruh aku masukkan konek aku cepat sebab dia dah tak boleh tahan.Aku bubuh cipap dia stail doggie,mak oooi sedapnya lebih lebih lagi bila dia mengusap telur aku.Aku suruh dia terlentang pulak bila dia dah klimak.
Aku henjut cipap dia sambil meramas ramas tetek dia sampai dia kejang lagi.
Kemudian dia pulak diatas aku dan terus menghayun sampai dia klimak dan tersembam diatas aku.Aku bisik ditelinga dia aku nak habiskan games stail doggie.
Dia setuju tapi dia hanya meniarap dan meletakkan bantal sebagai penggalas.Aku balun cipap dia sambil dia mengemut gemutkan punggung dia.
Tak dapat aku cerita betapa sedapnya macam ada yang menyedut yedut konek aku.Bila aku dah nak sampai aku lajukan aksi sampai kami sama sama menjerit kesedapan.
Aku beritahu ibu aku aku tidur rumah kawan tapi sebenarnya aku dua hari aku tidur rumah Miss Sally.Sejak hari itu kami terus melakukannya sehingga suami dia pulang dan Miss Sally pindah keJohor.
996 notes
·
View notes
Text
Kisah Pengantin Baru Meninggal Karena Tenggelam, Tinggalkan Istri Hamil 5 Bulan
Kisah Pengantin Baru Meninggal Karena Tenggelam, Tinggalkan Istri Hamil 5 Bulan
BNews–NASIONAL— Kisah mengharukan ketika seorang pengunjung wisata di Pantai Bidadari Danau Ranau OKU Selatan, Sumatera Selatan tewas tenggelam. Korban yang diketahui bernama Riko Aprianto (27) ini diketahui datang bersama istrinya yang bernama Novita Andriani (18). Bestatus sebagai pengantin baru, Riko harus meninggalkan Novita yang saat ini tengah mengandung anak pertama mereka. Usia…
View On WordPress
#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#Kisah Pengantin Baru Meninggal Karena Tenggelam#Kisah Pilu#Magelang#Pantai Bidadari
0 notes
Text
Ohhh auntie.....muuaahhhh
Nama ku khalil, sekarang aku berumur 25 tahun kisah benar ini berlaku semasa aku berumur 20 tahun waktu itu aku tinggal menyewa bersama berapa orang kawan di bandar k. Jiran sebelah rumah ku adalah sepasang suami isteri berbangsa cina yang mempunyai sepasang anak aku hanya memanggil mereka dengan panggilan uncle dan auntie dan anak lelaki mereka sebagai ah bee dan anak perempuan mereka ahling sahaja manakala mereka mengenali aku sebagai mi. Uncle berumur 40+ manakala auntie 30+ anak mereka 8 dan 10 tahun dan aku sendiri 20+. Aku tidak tahu apa pekerjaan uncle tetapi ku lihat dia jarang berada dirumah, isterinya tidak bekerja dan anak mereka bersekolah.
Kawasan perumahan itu kebanyakan penghuni berbangsa cina dan india, tuan rumah ku pun berbangsa cina. Walaupun begitu jiran aku tu boleh dikata peramah juga malah ahbee sering datang ke rumahku untuk belajar bersama ku. Walaupun telah berumur 30+ auntie memang cantik dan sexy. Ku lihat dia sering berpakaian yang mengghairahkan ku dengan skirt pendek yang ketat atau yang longgar sehingga boleh menampakkan seluar dalamnya dan berblaus yang longgar lehernya yang boleh menampakkan 1/2 dari teteknya.
Aku sering mencuri pandang semasa dia menyidai/mengambil pakaian diampai di rumah mereka. Bila ku lihat dia hendak menyidai/mengambil pakaian dijemuran, aku dengan sengaja pura pura menyidai/mengambil pakaian juga ataupun membasuh motosikalku. Semasa itu aku akan bersembang dengannya hal hal semasa. Bila petang autie akan duduk di kerusi batu di depan rumahnya dgn seluar pendek longgarnya ataupun skirt pendeknya masa itu aku akan keluar dan pura pura tunduk menyapu laman agar aku dapat mengintai cipapnya. Memanglah tak nampak cuma nampak seluar dalam aje tpi cukuplah buat modal melancap aku.
Suatu ari water tank dirumahku rosak (over flow) air melimpah keluar akibat flow kontrol yang telah rosak. Water tank tu terletak diatas syiling diatas bilik mandi ku. Aku pun memanjat atas siling bilik mandi untuk menggantikan dengan flow kontrol yang baru. Semasa aku berada di atas syiling selepas membaiki water tank tersebut aku terdengar bunyi orang mandi dirumah sebelah. Barulah aku tahu bahawa bilik mandi ku terletak bersebelahan dengan bilik mandi jiran ku. Terlintas fikiran ku untuk membuat lubang untuk membolehkan akau mengintai jiran sebelah. Aku pun membuat lubang dan dapat ku lihat ah bee sedang mandi – buang karen betul.
Esoknya aku mengambil cuti emergency semata2 nak mengintai sepanjang hari. Aku naik di atas siling dan menunggu mangsa. Ahling masuk untuk mandi, walaupun masih kecil tapi tetek yang baru nak tumbuh itupun menggairahkan ku. Aku menunggu auntie masuk bilik mandi……….yess auntie mandi dengan buih sabun tu dia mengusap ngusap teteknya dan cipapnya. Hulamak besar juga tetek dia ni tapi aku tak nampaklah cipap dia coz aku intai dari atas. Yang kelihatan cuma bulunya yang lebat tu. Adik ku terus mengeras minta dikemut cipap apakan daya cipap sape nak ku tikam ni, apa lagi melancaplah aku.
Pas ari tu dah jadi ketagih aku nak mengintai, asal ada masa dan kawan serumah tiada dirumah aku akan menjalankan aktiviti ku. 2 minggu selepas tu aku mc walaupun begitu tak bermakna aktiviti ku terhenti.lepas makan ubat sebaik sahaja balik dari klinik aktiviti bermula. Wah tayangan perdana auntie bagai kan …………….mengerang apabila dia main sabun dengan cipapnya.sebelah kakinya terangkat di singki dan ku lihat dia menjolok sabun ke dalam cipapnya. Aku apa lagi terpaksalah ku goncang adik ku yang satu ni tiba tiba prak kayu syiling patah kelam kabut aku turun dari siling.
Besok paginya aku masih lagi dalam mc aku menyidai baju ku di ampaian, auntie keluar dan menyidai baju. Dia menegorku aku hanya senyum sahaja, bukan tak de mood cuma aku takut dia tahu aku mengintainya semalam. Akhirnya aku terpaksa memberitahu bahawa aku mc selama 2 ari. Auntie bertanya siapa dirumah semalam terkedu aku nak menjawapnya. Dengan senyum yang di buat2 aku menjawap aku sorang pas tu dia tanya lagi siapa ada dirumah selain aku ari ni, aku kata tak de orang melainkan aku. Tiba2 dia kata sapa naik atas siling semalam aku terkejut beruk memberitahu aku yang naik untuk membaiki water tank padahal water tank tu dah ku baiki 2 minggu lepas. Dia memberitahu silingnya dah pecah sedikit terpaksalah aku kata aku akan baiki.
Dengan rasa serbasalah aku kata biar aku tengok siling rumah dia, dia pun menjemput aku masuk dan melihat siling yang pecah tu. Auntie bertanya samada aku ada girl fren atau tidak, aku hanya menggelengkan kepala. Dia tanya lagi samada aku ada video player atau tidak, aku menggangguk. Dia tanya lagi samada aku pernah tengok video lucah, aku dengan muka seposen senyum je tiba2 bagai nak pengsan aku bila auntie bertanya samada aku ada mengintai dia semalam, aku tak jawap. Pas tu dia minta aku bercakap benar kerana bukan dia nak marah cuma nak tau aje. Aku pun mengangguk then dia kata lain kali jangan mengintai, tak baik………….kalau mahu tanya saje. Aku bagai tak percaya dengan apa yang ku dengar lalu berkata betul ke?, dia hanya senyum sahaja.
Bila ku lihat dia hanya tersenyum, berahiku datang adik ku terus bangun. Aku perasan auntie memandang ke arah seluar ku yang menampakkan adikku dah melintang didalam seluar. Sememangnya aku jarang memakai seluar dalam melainkan sekiranya aku pergi keluar. Aku cuba mengalihkan pandangannya dengan bertanya samaada dia ada menyimpan tukul besi atau tidak untuk ku gunakan bagi membaiki siling rumahnya. Auntie menjawab tukulbesi tak ada kalau tukul mi, tu ada dalam seluar.
Aku bertambah berani lalu memegang teteknya, dia tidak mengelak sebaliknya menarik ku masuk kedalam biliknya. Selepas menutup pintu dia membuka bajunya dan menarik tangan ku dan diletakkan keatas teteknya. Tanpa membuang masa aku meramas teteknya itu, dia mengeluh dan membisik kan ketelinga ‘now u get it’. Sambil tangan nya mengelus kepala ku tangan yang sebelah lagi meraba kepala adikku. Aku dah tak tahan macam nak terpancut air ku, maklumlah ini kali yang pertama. Dia menolakku keatas katil dan membuka seluar ku tanpa membuka bajuku. Aku bagaikan dalam mimpi bila ku rasa adikku telah dijilat sesuatu yang suam dan mengasikkan. Dia telah menjilat adikku bagai anak kecil menjilat lolipop, teteknya yang lembut menekan lututku menyebabkan semangatku terbang entah kemana. Dia terus menyedut dan mengisap adikku membuat aku geli sedap yang teramat sangat. Ke2 biji telurku juga dijilatnya malah lubang buritku juga tidak ketinggalan dijilatnya. Aku dah tak tahan alamak terlepas air maniku didalam mulutnya. Auntie ku lihat agak kecewa dan berkata ‘apasal lu tak cakap mahu keluar’. Aku menjawap dengan perlahan ‘tak sempat manyak silap’ meniru telonya. Aku merasa serbasalah melihat raut mukanya itu lalu aku berkata ‘don’t worry be happy, i’ll serve u better than u’
Aku berehat sebentar sambil berbaring manakala dia terus menjilat saki baki air mani ku dikepala adikku. Bila dah rasa lega aku menolaknya terlentang di atas katil. Ku kuak kakinya mengangkang, pussynya berbulu lebat sampai lubangnya pun langsung tidak kelihatan. Sahnya tak pernah kena trim ni aku berkata didalam hati. Aku rapatkan hidungku ke pussynya, baunya agak hapak namun masih menyelerakan. Ku cium pussynya dan ku jilat sampai ke kakinya, auntie mula menggelisah. Aku tahu dia mula bernafsu semula. Seluruh badannya ku jilat tak de seincipun ketinggalan. Adikku cergas semula bila melihat pussy yang merah dengan kelentit yang panjang terjojol keluar dari celah lubang pussynya itu. Air mani entah air mazi meleleh dari dalam pantatnya, pemandangan yang sungguh indah. Jika dulu aku hanya melihat di kaca tv kini its live.
Aku dah tak tahan aku arahkan kepala adikku ke dalam pantatntya dan ku tekan perlahan. Ketat juga pantat auntie ni walhal dua budak dah keluar dari lubang ini. Aku tekan lagi masih tak boleh masuk, aku peduli apa aku tetap nak masukkan kepala butuhku kat dalam lubang pantatnya. Emmm auntie mengerang, kepala butohku dah berjaya masuk ke dalam pantatnya. Terasa suam kepala butuhku dikemut oleh pantat auntie. Sorong tarik sorong tarik aku masih boleh bertahan pasal baru sekejap tadi maniku dah keluar. Aku suruh auntie meniarap dan aku menonggangnya dari belakang, lebih mengasyikkan aku rasa. Kau tahu sajelah bila cina kena kongkek, bising betul. Aku takut juga kalau jiran yang lain dengar rengekkannya.
Auntie menyuruh aku terlentang dan dia menonggangku pula, aku ramas teteknya sekuat hatiku tapi dia tak kisah je. Tentu sedap sangat dia tu, aku relax je bila dia mengangkat dan menekan pantanya ke butuhku berulang kali. Macam nak terikut butuhku dikemut pantat auntie. Aku balikkan dia pula, aku nak taji lubang buritnya. Auntie menolak dia kata ‘apasal lu mau taruk sana taruk lah dalam sini’ dia menuding pantatnya. Aku pun tak mau lah nak kecoh, lalu ku tikam pantatnya berulang kali. Aku dah tak tahan, nak ku pancut kat dalam kang jadi budak lalu ku halakan butohku ke mukanya. 1 2 3 tembak……. Muka auntie basah dek air mani aku. Terus dia meratakan air mani ku dimukanya macam orang pakai masker.
Aku tahu dia dah puas, cepat2 aku mengenakan seluarku. Barulah aku tahu sebenarnya auntie dah lama tak dapat, pasal tu dia horny sangat. Untungnya aku dapat pantat, walaupun bini orang tapi masih ketat. Selepas kejadian tu aku sering mencari peluang untuk kerumahnnya. Tapi tak beranilah ikut pintu depan takut orang nampak, aku masuk kerumahnya ikut pintu belakang. Pantang ku lihat kereta uncle tiada tentu auntie akan memberi isyarat kepadaku.
750 notes
·
View notes
Text
Nimatnya Sekolah part2
"hahhh, buat apa tu?" Terkejut aku.. rupanya aku disergah akak senior... "Akak jangan tengok" sambil aku mendepa tanganku melindungi pandangannya "lah apa nak kisah, sekolah ni dah biasa dah kes sex open ni... Ada yg buat dalam class time cikgu mengajar pon ada... Awak ni mesti pelajar baru yang heboh orang ramai cakap tukan". " Haah ye, nama saya zul kelas 4 influence". "Owh, saya bella dowanna, tapi orang panggil bella atau kak bella, 5 influence". "Jom saya bawa awak jalan port orang selalu buat sex kat sekolah ni" aku termenung kejap melihat body bella ni... Sunggu anggun dan mantap biarpun dia chubby sikit, dapat henjut mesti kuat jerit... Tetiba batangku naik... Bella perasan batangku timbul di seluar. "Aik, stim ke tengok saya?". Aku pandang seluar aku dan terkejut batangku jelas timbul... "Nak tengok ke? Kalau nak jom kita gi tempat yang private sikit" aku pon ikut belakang bella...
-belakang blok makmal-
tanpa fikir panjang bella menyelak rambutnya sehingga nampak lehernya yang putih dan gebu... Bella membuka butang bajunya satu per satu sehingga nampak branya... Besar betul tetek bella, bertambah stim aku.. bella berbogel hingga tinggal bra dan seluar dalamnya... Bella minta aku keluarkan batangku tapi aku malu sebab tak pernah buat... Bella datang dekat padaku dan berbisik "can i suck your dick?" Sambil buka seluar aku dan keluarkan batangku... Terkejut bella lihat batangku yang berukuran 7 inci di usia muda... Tanpa melengahkan masa bella membuat jilatan pertama di kepala batangku, sungguh aku merasa ngilu... Inilah kali pertama batangku disentuh dan dijilat wanita ... Bella mengolom batangku dengan rakus seolah dia banyak pengalaman mengolom batang lelaki, aku tetiba merasakan aura baharu seolah-olah aku rasa nak fuck bella tapi aku tak reti... "Pernah having sex tak?" Aku terkedu dengar soalan tu dan gagap jawapanku "err ta...tak". "Nak try tak sebab saya jadi horny pulak tengok batang awak dengan saiz gini. Takpe saya akan ajar awak. Sekarang buka seluar and baring". Aku akur dan baring. Bella membuka bra dan pantiesnya, terus duduk atas aku dan masukkan batangku kedalam lubang pussynya, aku merasakan nikmat yang aku tak pernah rasa... Inilah kali pertama aku fuck anak dara orang... "Arghh...arghh sedapnya arghhh... Senak perut saya sebab batang awak panjang sangat" kami hanya bermain satu position sebab aku masih tak tahu sex.. bnyak kali aku dengar bella menjerit tersangkut-sangkut rupanya dia dah klimaks dua tiga kali, penuh juga pussy dia dengan air nikmatnya... Hampir 40 minit bertarung aku dah nak capai klimaks "awak saya rasa mcm nak kencing"."awak nak pancut ke? Jap, pancut kat muka saya" aku bangun and berdiri di depan muka bella sambil batangku digosok olehnya... "Arghhhhhh" aku memancutkan air nikmatku buat kali pertama... Agak banyak air yang aku keluarkan... "Tq tau puaskan saya. Bolahlah saya recommend kat kawan-kawan saya yang nak rasa batang panjang kat awak" aku hanya senyum kepenatan. "Oklah, saya dah lambat kena masuk kelas ni. Nanti kita jumpa lagi. This is my number. Anything just WhatsApp ok" kami sempat bercium sebelum masuk kelas masing-masing
-kelas-
"awak pergi mana zul, class dah start 30 minit lepas"." Maaf cikgu, tadi saya pergi tandas sakit perut"." Harini semua tak boleh ke padang bersukan sebab awak sorang. Sekarang saya denda awak ketuk ketampi 10 kali" aku kena denda dengan cikgu pj cikgu azira shafinaz sebab lambat masuk kelas...
Dalam masa yang sama, aku sempat melihat bentuk badan cikgu azira yang melentik dari luar pakaiannya yang serba ketat maklumlah namapon cikgu pj... Tetiba aku rasa stim, aku ketuk ketampi sambil menutup mata sambil membayangkan aku melakukan sex dengan cikgu azira... Habis je aku ketuk ketampi aku pelik tngok semua pelajar tekaku melihat padaku termasuklah cikgu azira..." Kenapa semua pandang aku, aku salah buat ke?"." Awak cuba tengok bawah tu" qis yang duduk di meja hadapan di depanku menegurku sambil kenyitkan matanya... Aku terkejut dan baru perasan aku tidak zip seluar dan nampak batangku keluar menegak yang dialasi dengan seluar dalamku... "Nak bagi siapa tengok burung awak tu?" Merah mukaku dengar teguran cikgu azira... Aku cepat-cepat membetulkan seluarku dan terus duduk di tempat belajarku... "Dah pukul berapa dah ni takkan morning wood lagi?" Satu kelas menggelakkan aku... Qis memandang ke arahku sambil mengenyitkan mata sambil menggigit bibir bawahnya kepadaku... Aku hanya membalas dengan senyuman... Namun pandanganku terpaku kepada mia... Dia seolah tiada reaksi seperti takde apa yang berlaku
Comment for part 3
2K notes
·
View notes
Text
Kongkek Siti Nikmat
Ini adalah kisah nyata diriku. Namaku Amir dan panggilan mesraku ialah Am. Usiaku 30’an. Pendapatanku amat lumayan dan hobiku mengumpul kenalan untuk dikongkek. Telah hampir 15 tahun hidupku bergelumang dosa, iaitu sejak aku frust bercinta dengan kekasih yang amat aku sayangi. Sejak itu aku bertekad untuk merosakkan setiap gadis yang aku kenali. Berdasarkan pengalaman dan pergaulan harian, aku dengan mudah dapat memikat gadis yang aku ingini. Dengan skill aku yang tersendiri, jarang yang terlepas dari penangan butohku.
Perinsipku adalah “kalau tak dapat hari ini, lain kali boleh dapat juga.” Sesetengahnya memakan masa hampir seminggu baru aku dapat. Petikan dari pengalamanku juga, aku pernah amat menyukai pada seorang kenalan perempuan yang berumur awal 40’an. Dia ni isteri seorang pegawai majlis daerah. Siti namanya. Suaminya tidak dapat memberikan kepuasan kepadanya lantaran lemah sahwat kerana berbagai penyakit. Si Siti ni bertubuh kecil. Potongan rambutnya seperti Zarina Zainuddin, mengerbang tapi kemas. Dia bertubuh kecil, sekecil Shela Majid. Wajahnya ayu dengan make up yang sederhana tebal tetapi mampu memukau setiap lelaki yang memandang. Bibirnya sentiasa merah merkah dan menggairahkan. Buah dadanya menonjol dengan potongan badan yang cukup menggiurkan. Dia sentiasa berbaju kebaya atau kurung moden.
Satu malam aku bertemu dengannya dekat tempat parking, lalu aku mengajaknya ke tempat tinggalku. Aku membawanya ke banglowku di kawasan penempatan yang terasing dari hiruk-piruk kota dan tiada gangguan. Aku tinggal sendirian di situ. Di ruang tamu rumahku aku meminta dia membiasakan diri seperti di rumah sendiri. Maklumlah kerana inilah kali pertama kami bertemu secara berdua sahaja dan di dalam bunglowku sendiri pula. Well… dia begitu cepat menyesuaikan diri.
Sambil kuhulurkan minum, aku berbual dengannya sambil mendengar alunan musik romantik. “Am tak sunyi tinggal seorang?” tanyanya memulakan bicara. “Siapa yang sudi temankan Am kak?…” balasku sambil memegang tangan dan merapat ke tubuhnya di atas sofa sambil membelainya. Dia memelukku secara tiba-tiba bagai tak ingin dilepaskan. “Kak…., Am sunyi sekali di sini. Rumah besar tapi….!” kataku tersekat-sekat. “Kalau Am sunyi… biar akak saja yang hiburkan…! Itu pun kalau Am mau…!” katanya lagi sambil mengusap-usap pangkal paha ku. Lepas tu bibir kami pun bertaup rapat. “Bila-bila pun akak sudi temankan. Kalau Am nak akak boleh layan Am lebih dari suami akak sendiri…!” Siti memegang tanganku dan membawanya ke arah bukit berkembar miliknya.
Terasa kenyal daging yang membukit tersebut. Tanpa disuruh aku meramas kedua teteknya dengan ganas. Tak puas dari luar, aku buka kancing bajunya satu persatu hingga terburai kesemuanya. Teteknya bagai bersesak padat hendak keluar dari bra yang dipakainya. Dalam cahaya terang, teteknya nampak putih bersih tanpa sebarang cacat cela. Tanpa membuang masa aku pun tanggalkan cangkuk branya dari belakang. Lepas tu kulurutkan pula baju serta kain yang dipakainya. Maka terdamparlah pakaiannya di atas lantai marble di ruang tamuku itu. Yang tinggal hanya seluar dalam yang bentuk “V” yang masih berperanan melindungi daerah terlarangnya itu. Aku mengulum dan menyonyot kepala teteknya yang bagaikan tumbung kelapa dengan bentuk bengkakkan di sekeliling tompok hitam kepala teteknya. Aku pasti anda pernah melihat bentuk seperti ini di dalam filem lucah. Malahan teteknya yang pejal itu juga membengkak seperti belon.
Dengan bernafsu sekali aku kerjakan teteknya. aku kulum dan aku nyonyot semahunya hinggakan dia menjerit-jerit kecil, “ahhh.. aaahh… ahhh…… seeddddaaapppnya…! Ammmm….!!!” bila ku gigit-gigit puting teteknya itu. Permainan kepala tetek berlangsung agak lama. Ianya sentiasa diiringi dengan dengusan nikmat dari mulutnya. Kemudian kucium seluruh tubuhnya hingga dia menlentik-lentik tidak dapat menahan kegelian.
Aku tidak mengucup bibirnyabuat sementara waktu kerana bibirnya yang merkah itu akan ku lumat di akhir permainan nanti. Lagipun bibirnya amat menawan dengan gincu yang berkilat-kilat bagaikan berair dan sudah pasti ianya mahal. Permainan di ruang tamu berlangsung cukup lama. Akhirnya aku merangkul tubuhnya untuk didukung masuk ke dalam bilik tidurku yang telah disusun kemas oleh pembantuku di siang hari tadi. Di atas tilam setebal satu setengah kaki itu aku londehkan seluar dalamnya dari tubuh. Kini terpampanglah segitiganya yang tembam dengan bulu hitam lebat merimbun di situ. Aku kangkangkan kedua pehanya selebar-lebarnya.
Di bawah cahaya neon yang terang benderang itu maka terpampanglah rahsia peribadi miliknya itu. “Kak… Am nak gunting sikit bulu akak ni ye….! Am nak buatkan satu bentuk yang menarik ok???” Kataku pada kak Siti. Terbedik-bedik biji matanya memikirkan hajat yang ku sampaikan itu. Tapi aku memang tak berniat nak tunggu jawapan darinya. Aku pun pantas mencapai pisau cukur, sikat dan gunting yang terletak di atas almari solekku. Bagai seorang tukang gunting profesional aku melarikkan mata pisau cukur ke atas tundunnya. Dengan kedudukan mengangkang seluas itu, aku bebas mengerjakan laman terlarangnya itu.
Mula mula aku buangkan bulu-bulu di sekeliling lurahnya. Kemudian aku bentukkan bentuk “Love” pada area atas sedikit dari kelentitnya yang nampak terjojol keluar. Aku gunting dan aku rapikan serapi yang mungkin. Tanpa sebarang bantahan kak Siti menyerahkan kemaluannya untuk aku kerjakan. Sambil itu aku melayan kenakalan ku dengan mengentel-gentelkan kelentitnya berulang-ulang kali. Lama kelamaan terpancarlah lendiran yang membasahi lurah di bawahnya. Setelah selesai, aku menariknya masuk ke dalam bilik air di bilik aku itu. Di situ aku mula mencuci kemaluan kak Siti dengan shampoo.
Aku buang semua cebisan bulu-bulu yang terlekat di celah lurahnya. Makulumlah lurahnya itu begitu melengas berair semasa aku mencukur bulu buritnya tadi. Sambil menyempoo, aku urut dan kuis-kuis kelentitnya. Aku buat kak Siti bagaikan si anak kecil yang tak reti mencuci kangkangnya sendiri. Tanpa membantah kak Siti menyerahkan kangkangnya ke tangan ku. Terpejam pejam matanya menikmati belaian tangan ku di situ. “Am…! Seedddaaappp laaaaa…!!! Main lagi kat situ……! Akak dah tak tahaaan… niiiiiiiii.” Aku pun usap dan aku picit-picit kelentinya dengan rakus. Apa lagi, berlejeranlah lendir yang membasahi celah kangkangnya. Batang kejantananku juga sudah perit menonjol seluar jean yang masih aku pakai. Setelah selesai, aku bangunkan dia dan menariknya kembali ke dalam bilik. Acara belaian diteruskan.
Tapi kini giliran Kak Siti pula mengerjakan aku. Aku berbaring saja di atas katil. Pakaianku dibuangnya satu persatu. Akhirnya aku dibogelkan oleh Kak Siti dengan ganasnya. Pakaianku dirabutnya dengan kuat hingga baju T yang aku pakai itu terkoyak. Aku amat menyukai caranya. Sambil dia membuang pakaianku, tangannya membelai dan mengusap-usap tubuh serta kemaluanku. Akhir sekali tangannya menggenggam kemaluanku sambil mengosok dengan lembut. Ianya membuatkan aku terasa amat nikmat walaupun hanya dengan belaian tangannya saja.
Kak Siti ternyata bijak memainkan peranan. Setiap kali terasa kemaluanku digigit-gigit manja, dan sesekali juga seluruh batangku masuk ke dalam mulutnya. Ianya dihisap dan dilulur. Tanpa ku sedari aku menjerit, “aarrrruuuggghhh…!” Ketika itu batang kemaluanku ditokaknya dengan kuat secara tiba-tiba. Ianya seolah olah tanpa mahu dilepaskannya. Lama batangku ditokak di dalam mulutnya. Kadang-kadang bagai dikunyahnya lembut. Semakin lama semakin sedap ku rasakan.
Apa lagi, aku pun mulalah menyorong tarik batang pelirku keluar masuk ke dalam mulut kak Siti. Tanganku pula tidak diam begitu sahaja. Aku pegang kepala kak Siti yang kecil itu. Sambil itu aku tarik tekan kepalanya hingga ke pangkal batang pelirku. Akibatnya berlumuranlah batang pelirku dengan air ludah Kak Siti. “Aaarrrrr gggggghhhh…! Kkkkaaaaakkkkk tttttaakkk ttttaaahhhaan……!!! Aaaammm….! gggrrhhh…..!!!!!!” Berbagai macam bunyi yang tak tentu bahasa terbit dari mulut kak Siti. Namun aku tetap juga sorongkan batang saktiku itu sedalam-dalamnya ke dalam mulut tersebut. Akhirnya dapat ku rasakan yang ianya dah masuk melepasi kerongkong kak Siti. Ketika itu kehangatan bagaikan memijat-mijat pelirku. Memang dah terlalu dalam aku sorong batang pelirku itu. Keadaan itu jelas terbukti apabila bibir kak Siti pun sudah bertaut rapat ke pangkal tundun aku. Agak lama juga aku benamkan batang pelirku ke kerongkong Kak Siti. Saja aku geram nak pekenakan mulutnya yang cantik itu. Kak Siti hampir tersedak kerana tidak dapat menahan nafas lagi. Matanya putih menahan nafas. Kak Siti mengelepar bagai ayam yang disembelih.
Namun mulutnya tetap juga tak terlepas dari tancapan batang pelirku. Tangannya merewang-rewang cuba melepaskan mulutnya dari batang pelirku. Kakinya menendang-nendang, tapi tak satu pun yang mengenai sasaran. Yang berselerak hanyalah bantal, selimut dan cadar yang bagai dilanda taufan layaknya. Kak Siti meronta semahu-mahunya. Celah kangkangnya berlendir dan comot dipaliti lendiran dari dalam buritnya sendiri. Memang banyak lendir pelicin yang terbit di situ. Lebih lebih lagi bila dah tiada bulu di sekeliling lurahnya itu. Maka jelaslah kelihatannya lendiran yang meleleh dari situ. Ianya dah penuh membasahi pangkal pehanya akibat dari rontaannya tadi. Nampaknya Kak Siti sudah pun berapa kali mencapai kemuncaknya. Lebih lebih lagi semasa tubuhnya mengejang keras sambil memeluk erat pada tubuhku.
Rontaan Kak Siti semakin lemah. Aku pun cabut keluar batang pelirku dari mulut Kak Siti untuk membiarkan ia mendapat nafas semula. Ketika itu kak Siti terlentang bulat bagaikan pengsan. Matanya tertutup rapat dengan hanya buah dadanya saja yang bergerak pantas naik turun bagaikan di pam-pam. Sambil kewalahan menarik nafas, dengusan nafasnya kuat sekali mengeluarkan bunyi, “ggggrrrhh….!!! gggrrrhhh….!!!” yang tidak putus-putus. Air liur berbuih-buih keluar dari mulut Kak Siti. Setelah sudah hampir dua setengah jam aku mengerjakannya, namun tiada tanda-tandanya yang aku telah puas. Yang pastinya aku akan terus mengganyang Kak Siti selepas ia pulih sebentar lagi. Setengah jam telah berlalu bilamana batang kejantanan aku dah terkulai layu. Kesan tompokan merah dari gincu Kak Siti nyata terpalit di sekeliling kepala dan batang aku yang dilingkari oleh urat-urat kasar. Puas gak rasa hati ku kerana gincu mahal yang mencantikkan bibirnya itu, akhirnya menjadi alat bagi menyedapkan batang aku. “Kak…dah okey ke???” tanyaku sambil mengusap lembut wajahnya.
Dia tersenyum memejamkan mata sambil menganggukkan kepala. Gerak tangan aku perlahan-lahan mengusap tompokan bulu kemaluannya yang sudah berbentuk love. Terasa kesat dan tajam di situ kerana bulunya dah aku gunting pendek. Kemudian aku julurkan jari telunjukku menuruni lurah buritnya masih licin. Jejariku bermain dan mengentel daging kelentitnya yang mulai mengeras. Semakin lama semakin keras ianya kurasakan.
Dengan dua batang jari, aku mengepit kelentitnya sambil mengocok-gocok. Kelentitnya terjojol keluar dari kulit nipis yang menutupinya. Kelentik kak Siti aku pusing-pusingkan dengan jari ku yang berada pada hujung kelentit berkenaan. Apa lagi, berlenggoklah punggung Kak Siti mengiringi perbuatanku itu. Jika dia tak menyambut sebegitu nescaya koyaklah kelentiknya aku kerjakan. Batang pelirku pun mulai mengeras. Aku kuak kedua peha Kak Siti hingga terkangkang luas. Kini giliran lidahku pula untuk mengerjakan kemaluan kak Siti. Aku mencium daerah terlarangnya. Aku sembamkan mukaku di situ dan aku putarkan mukaku pada buritnya. Sambil itu aku giat menghirup cairan licin yang terdapat di situ.
Akibatnya, cairan tersebut semakin banyak terpancar dari burit sempit kepunyaan kak Siti. Erangannya jelas terdengar. Kak Siti sudah tidak lagi tahu erti malu. Ini terbukti bila mana dia dengan tanpa segan silunya menjerit sekeras-kerasnya. Suasana banglow dan bilikku yang luas itu bergema dengan jeritan nafsunya yang memenuhi segenap ruang. “Kak nak yang special tak?? tanyaku lagi. “Am… buatlah apa saja yang Am suka pada akak malam niii. Akak serahkan segalanya untuk hidangan Am….! Am boleh seksa akak lagi macam tadi pun……! Seedddddaaap…. sayang….!!!” bisik Kak Siti ke telingaku. Aku semakin gairah bila mendengarkan lafaz pengabdian kak Siti terhadap ku. Aku pun angkat kaki Kak Siti setinggi yang boleh. Kemudian aku buka kangkangnya lebar-lebar. Hasilnya, maka terpampanglah dengan jelasnya setampok burit yang sudah terhidang di depan mata kepalaku. “Akak tahan aje macam niee…..! Jangan tutup kangkang akak. Ini paling special untuk akak malam niee…!” kataku padanya.
Tanpa memegang tubuhnya, aku hanya menjulurkan lidah ku menyentuh bibir buritnya. Kedua belah tangan ku sudah pun ke belakang tubuhku. Tangan kak Siti memegang kakinya sendiri supaya sentiasa terkangkang ketika aku menjalankan operasi dengan menggunakan mulut ku. Aku jilat buritnya dari lubang dubur hingga naik ke atas kelentitnya.
Ketika dikelentitnya, dengan skill tersendiri aku jilat secara memanjang ke atas. Serentak dengan itu, pantatnya pun ikut naik mengikuti jilatanku. Apa lagi, buka main gila kak Siti menjerit, “uuuugggghhh….!!!! sedaaaapppnya….!!! AAAaaamm……..!” Berkali-kali aku lakukan begitu iaitu tanpa menyentuh bahagian lain. Akibatnya, pemusatan keseluruhan nikmat yang kak Siti perolehi hanya tertumpu pada sekitar bahagian kelentitnya sahaja. Sesungguhnya itulah nikmat yang setiap perempuan cari. Cecair pelincir banyak keluar semasa operasi ini berlangsung. Suara jeritan nafsu kak Siti terus lantang berkumandang. Aku rasa ianya boleh kedengaran hingga ke perkarangan banglowku…! “Ammm…akak dah tak tahan nieeeee…… eeeeeee…!!!!!! Masukkan batang Am ke dalam ya sayanggggg…!” Masa tu batang pelirku juga bagai meronta minta aku segera tusukkan ia ke dalam burit Kak Siti. Batang pelirku di raih oleh tangannya sambil digentel pada kelentitnya sendiri.
Semakin ganas semakin ngilu terasa di hujung pelirku. Aku mengerang dalam kenikmatan. Setelah tak tahan dipermainkan sebegitu rupa, maka kedua tanganku mulalah memegang kaki Kak Siti. Ianya aku kuak luas hingga terpampanglah buritnya dengan keadaan lubang yang kelihatan amat sempit. Aku rasa ianya hanya muat untuk menampung jari kelingking aku sahaja. Namun tetap aku halakan juga kepala torpedoku tepat di mulut buritnya. Aku lihat Kak Siti menahan nafas sambil mengemut buritnya. Dapat aku rasakan lubang buritnya semakin mengecil kerana kepala pelirku terasa semakin merapat di situ. Aku tekan batang aku ke bawah untuk cuba memaksa ia memasuki pintu yang maha sempit itu. Burit dan punggungnya memang ikut tertekan ke bawah. Namun kepala pelirku sedikit pun tidak lepas masuk ke dalam lubang buritnya walaupun banyak air pelincir di situ.
Dua kali aku cuba tapi masih tetap sama. Aku mula tertanya tanya mungkinkah batang pelirku terlalu besar untuk lubangnya itu? Tapi saiz batang butuhku biasa sahaja cuma panjang sedikit dari kebanyakan lelaki Melayu. Akhirnya aku cuba menjoloknya dengan jari kelingkingku. Tapi Kak Siti pula segera menghalang. Tangannya dengan cepat menangkap tanganku sebelum sempat kujolokkan masuk ke dalam lubang buritnya. “Am….! Yang ini special dari akak…! Jangan guna jariiiiii…..!” Kak Siti meminta kerjasama ku. Memang nyata lubang buritnya terlalu sempit.
Aku tak dapat masukkan kepala butohku walau pun sedikit. Ianya hanya sekadar mencecah bibir dan pintu kemaluannya saja. “Kak…! Kenapa sempit sangat niee…..?” Inilah kali pertama aku menutuh burit isteri seseorang yang sebegitu sempit. Bahkan ianya lebih sempit dari milik gadis perawan. Aku mula merasakan amat bertuah dapat menikmati persetubuhan ini. “Am….! Ini rahsia akak tau…..! Khas untuk Am saja….!” katanya pada ku. “Akak akan tahan nafas sambil mengemut burit akak macam niii….” Kak Siti pun menunjukkan buritnya padaku. “Jadi…. itulah pasal lubang akak sentiasa sempit…..! Semasa Am nak masukkan tadi, otot di sekeliling lubang akak ni akan mengeras. Sebab tulah susah butuh Am nak masuk…!” Ujarnya dengan panjang lebar. Aku akui bahawa kak Siti memanglah hebat. Walaupun agak berumur tapi buritnya sempit mengalahkan anak dara sunti…! Kak Siti memang mahir di dalam kesenian memainkan buritnya sendiri. Sebagai perbandingan, aku pernah menyuruh beberapa orang perempuan yang aku setubuhi selepas tu untuk melakukan cara serupa. Namun tak ada yang dapat menandingi kehebatan Kak Siti.
Dia bukan saja sekadar dapat menahan kemutan dengan agak lama, malahan ia juga bertindak memicit-micit batang pelir aku semasa hujaman dan tarikan. Ianya mampu kak Siti lakukan hanya dengan menggunakan kekuatan kemutan otot buritnya. Jadi memanglah tak hairan bila aku paling sedap bila dapat bersetubuh dengan Kak Siti. Tak lama kemudian aku mencuba lagi untuk kali ketiganya. Masa tu aku perhatikan kak Siti agak terleka. Dia langsung tak perasan yang aku nak cuba rodokkan butoh aku ke dalam lubang kemaluannya. Menyedari akan kesempatan tersebut, aku pun rodoklah buritnya dengan ganas. Dengan satu tikaman yang amat keras aku terjahkan butoh aku ke arah lubang burit kak Siti. Secara tiba-tiba jugalah kepala pelirku terbenam ke dalam lubang buritnya. Kak Siti kaget dengan tindakanku. Aku berjaya kali ini. Sedikit demi sedikit hingga akhirnya tenggelam juga semua batang pelirku. Ianya dah pun selamat berkubang di dalam lubang nikmat Kak Siti.
Aku tersenyum sedaaappppp…! Tanpa banyak membuang masa, acara sorong tarik pun bermulalah. Ianya seiringan dengan kemutan yang berterusan dari Kak Siti. Enjutan dari perlahan hinggalah ke pergelutan yang ganas berlaku antara aku dan Kak Siti. Kumutan kemaluannya seiring dengan enjutan tongkat saktiku. Butoh ku rasanya seperti disedut-sedut memasuki kemaluannya semasa ia mengemut batang ku. Butoh ku juga terasa bagaikan tetek lembu yang diperah-perah bila berada di dalam kemaluan kak Siti. Ternyatalah bahawa lubangnya terlalu sempit jika dibandingkan dengan anak gadis lain yang pernah aku setubuhi. Itulah yang membuatkan aku amat ketagih untuk berulang kali bersetubuh dengan kak Siti.
Permainan agak lama menunjukkan tanda-tanda akan berakhirnya persetubuhan kami. Kak Siti sudah pun beberapa kali mencapai klimax. Berbagai style kami dah lakukan. Samada dari depan, sisi, atas, bawah dan belakang. Begitu juga dengan acara lipat-melipat juga yang tidak kurang hebatnya. Melentik-lentik tubuh Kak Siti aku kerjakan. Bagaikan ahli akrobatik dia jadinya. Tubuh kecil molek Kak Siti yang ringan itu memudahkan kerjaku. Aku pangku dia sambil berdiri saja. Kemudian aku lipat kakinya hinggakan bertemu lutut dengan bahunya sendiri. Lepas tu ku hujam senjataku ke dalam kemaluannya secara terbalik dalam posisi begitu. Kepala pelirku menyentuh dan menghentak masuk hingga ke pintu rahim kak Siti yang agak pejal di dalam buritnya itu. Kasaran tindakkan aku tu membuatkan Kak Siti menjerit keras kerana terkejut disondoli kesenakkan.
Setelah hampir puas aku terlentangkan tubuhnya seperti posisi awal tadi. Sebelum mengakhiri persetubuhan, aku kejutkan kemaluan kak Siti dengan satu hujaman keras. Butoh panjang aku tu merodok buritnya sedalam yang mungkin. Pangkal butoh aku pun sampai dah boleh menyentuh-nyentuh biji kelentitnya. Hujung kepala butuh ku pula dah sampai ke penghujungan telaga bunting kak Siti. Ia dah mula dapat menyentuh bahagian yang terasa keras dan agak kenyal di situ. Bila dah sampai ke tahap yang sebegitu, maka seiring Kak Siti pun mulalah menjerit ganas.
“AAAHHH…..!!! UUHHHH………!!! hhheeee……!!! iiiiiiiitttttttt…..!!!” Terteran-teran suara kak Siti. Aku pulak dengan satu kejutan yang pantas, aku cabut keluar keseluruhan batang sakti ku dari buritnya. “Aaaaaaauuuuuuggggggghhhhhhh……!!!!!!!!” Jerit lolong dari kak Siti. Sambil itu kemaluannya bagaikan terkencing-kencing memancutkan beberapa das air yang serba jernih dan melekik-lekik. Ketika itu aku perhatikan bahawa kelakuan kemaluan kak Siti itu tak ubah seperti dia sedang menerbitkan air kencing. Itu yang membuatkan aku terkejut dan kaget.
Itulah pengalaman pertamaku dapat menutuh burit perempuan yang sampai kemaluannya boleh terpancutkan kencingan air yang sebegitu banyak. Air yang terpancut dari kemaluan kak Siti itu macam air kencing tapi aku rasa ianya bukanlah air kencing. Mungkin ianya satu macam semburan air nafsu yang terbitnya dari daya kemutan buritnya yang maha hebat itu. Air nafsunya keluar lagi apabila ia mengemut-ngemutkan buritnya. Ketika aku gintel kelentitnya, lebih kencang kencingannya hingga membasahi sebahagian selimut dan tilamku. Sambil melolongkan jerit nikmat, Kak Siti tanpa segan silu terus memancutkan kencingan air nafsunya itu. Ukiran kenikmatan yang amat sangat di wajahnya itu membuatkan aku bertambah nafsu padanya. Kekadang terpancut kencingan airnya hingga membasahi batangku yang sedang berada betul betul di hadapan kemaluannya. Ia berlaku beberapa kali lagi. Ketika itu tangan ku kemas mengepit kelentit Kak Siti.
Keadaan yang sebegitu rupa hanya berlaku apabila Kak Siti benar-benar 100% puas dengan foreplay yang cukup panjang. Setelah berkali-kali ku perhatikan, aku mula mengetahui teknik dan caranya untuk membuatkan Kak Siti mengelepar sampai memancutkan kencing air nafsunya pada setiap kali aku mengongkek buritnya. Suaminya sendiri tidak pernah menutuh buritnya sampai keluar air nafsu seperti yang aku lakukan itu. Kata kak Siti ianya terlalu nikmat dan tidak tertahan nafsunya bila aku berbuat begitu terhadapnya. Bayangkanlah bahawa pernah dia datang ke rumahku di tengah malam buta semata-mata untuk meminta aku mengongkek buritnya sampai terkeluar kencingan air nafsunya. Pada malam tu saja kami dah berjaya lakukan sebanyak beberapa kali lagi. Akibatnya kami berdua merasai amat keletihan pada siang harinya.
Berbogelan kami tidur berpelukan di atas tempat tidur yang sudah serba kebasahan. Badan kak Siti pula penuh terpalitkan air maniku yang kental. Bila air mani tu dah kering, ianya mulalah berkeruping pada badannya. Begitu jugalah pada keadaan muka dan di dalam mulut Kak Siti. Habis kesemua kecantikannya telah bersalut dengan kesan kesan pancutan air mani aku. Keesokannya, setelah puas melayari bahtera dengan kak Siti pada malam tadi, aku terpaksa mengambil cuti kerana amat keletihan. Kini Kak Siti bagaikan ahli keluargaku sendiri. Dia bebas untuk masuk keluar ke dalam banglowku walaupun di siang hari ketika pembantu rumah aku ada di rumah. Aku pula sentiasa berkesanggupan untuk melayan nafsu buasnya. Walaupun kadang-kadang bila aku sedang bersetubuh dengan orang lain, Kak Siti rela menungu gilirannya untuk aku mnyetubuhi buritnya selepas itu. Bayangkanlah berapa lama masa yang diperlukan untuk aku ejakulasi lagi…! Pernah dari jam 10.00 malam hingga 3.00 pagi barulah air maniku keluar. Inilah kesah cerita ku. Namun nama penuh terpaksalah aku rahsiakan.
Cerita ini adalah pengalamaku sendiri. Itulah juga sebabnya aku masih membujang sampai ke hari ini. Sebab aku boleh mendapat nikmat seks pada bila-bila saja. Ada di antara perempuan yang aku kenali itu boleh aku ajak terus, dan ada pula yang terpaksa aku pujuk rayu dengan bermacam janji. Tetapi memang kesemua perempuan yang aku ngorat itu telah berjaya aku celapak kangkang mereka. Aku setubuhi mereka sampai selama beberapa jam. Bila benih zuriat aku tu dah berjaya aku taburkan ke dalam gudang bunting mereka, barulah aku berpuas hati.
Setiap anak dara yang terjerat masuk ke dalam banglowku ini, hanya aku benarkan pulang setelah aku melucutkan taraf kedaraan mereka itu. Begitu juga janda maupun isteri, semuanya pasti dapat menjadi habuan batang aku ni. Ada yang mudah dapat dan ada juga yang terpaksa bersusah-susah barulah boleh dapat. Namun kak Sitilah yang paling aku suka…! Sebab keupayaannya luar biasa dan ganas. Tempat tak kira, dari banglowku sendiri, dalam hutan, tepi sungai maupun dalam kereta. Aku pernah pergi ke rumah seorang kawan perempuan pada hari raya. Dia tu masih menuntut di sekolah menengah yang berhampiran. Budaknya tinggi lampai dan berkulit putih melepak. Bodynya tu saja boleh buat berasap batang lelaki bila melihatkannya. Apa tidaknya, bontot dia dahlah besar, menunggek lak tu…! Buah dadanya yang tersergam indah itu jelas melengkapkan dia sebagai seorang perempuan yang cukup sempurna kejelitaannya. Aku berkenalan dengan dia kira kira 2 bulan yang lalu. Pertama kali aku tengok dia aku dah syak bahawa dia tu masih dara lagi.
Masa tu dia memakai T-shirt tanpa lengan yang jelas mendedahkan pusatnya. Kain yang dipakainya pula agak sendat dan ketat. Dengan corak pakaian yang sebegitu, memang mendidih nafsu aku dibuatnya. Segala liku bentuk tubuhnya yang cantik itu terpamir di depan mata kepala ku dengan sejelas jelasnya. Awal awal lagi aku dah memasang niat serong terhadapnya. “Kejap nanti, dara kamu tu mesti aku pecahkan…!” Kata suara nafsu aku. Tapi ternyata dia bukannya gadis yang mudah untuk dirosakkan. Dari pagi aku melayaninya dengan berbagai janji dan pujukan. Namun dia tetap tidak berani untuk masuk ke banglowku. Lepas makan tengahari, aku lepak dengan dia kat sebuah taman yang tak berapa jauh dari banglowku. Lebih kurang satu jam berada di situ, dia mula mengadu hendak buang air besar. Memandangkan tandas awam kat situ keadaannya kurang memuaskan, maka terbukalah alasan yang baik untuk aku mengundangnya ke banglowku.
Oleh kerana dah terdesak maka dia pun bersetujulah dengan cadangan aku tu. Bila dah masuk ke dalam bilek aku, senanglah kerja aku untuk memasukkan jarum pujukan yang selanjutnya. Rupa rupanya memang sudah ditakdirkan daranya itu pecah dengan sondolan butoh aku. Maka terjebak jugalah keperawanan si jelita itu menjadi mangsa butoh aku. Kesan kesan darah yang terdapat pada cadar putih aku tu akhirnya menjadi bukti akan kedurjanaan yang telah menodai kesuciannya itu. Pada hari raya tahun itu aku memandu kereta kat kawasan rumahnya. Aku ternampak dia sedang menjirus bunga diperkarangan rumahnya. Masa tu dia berkain batik yang agak singkat lagi sendat. Segera aku memberhentikan kenderaan untuk menonton aksi pergerakkan tubuhnya yang cukup membangkitkan nafsu aku.
Dari perhatian ku, aku dah dapat mengagak bahawa dia tidak memakai sebarang seluar dalam. “Nantilah….! Kejap lagi akan ku selak kain kamu tu sampai nampak lubang sedap kamu tu.” Lafaz hajat hajat serong di hatiku. Dia berT-Shirt hitam yang berlengan panjang. Tetapi potongannya amat singkat iaitu 6 inci di atas paras pusatnya. Bila dia mengangkat lengannya dengan agak tinggi, kemerahan puting susunya pun mampu terjenguk jenguk sikit bagi mengesahkan yang dia juga tak memakai coli. Bahagian perutnya yang putih melepak tu cukup cantik bila terdedah begitu.
Segala yang ku lihat itu benar benar telah mengundang hajat berahi ku terhadapnya. Aku pun segeralah parking kereta dan masuk untuk bertandang raya di rumahnya. Secara kebetulan pula di rumahnya itu hanya tinggal dia dan ibunya saja. Ahli-ahli keluarganya yang lain tidak pulang berhari raya. Tak berapa lama kemudian ibunya pula tinggalkan aku berduaan dengan dia di rumah itu. Ibunya keluar ke rumah jiran sebelah untuk berhari raya di situ. Dia pun datanglah kepada ku dengan membawa sedulang air minuman. Masa tu aku sedang duduk di atas sofa. Bila sampai aje dekat aku, aku pun pantas bertindak menyelak kainnya. Dia terperangkap tidak dapat menghalang perbuatan tak senonoh aku tu kerana kedua belah tangannya sedang memegang dulang air minuman.
Maka dengan sewenang-wenanglah aku boleh bermaharajarela menyingkap kainnya dengan sesuka hati ku. Apa lagi, terdedahlah kemaluannya yang tidak berbulu itu. Aku lilitkan kainnya itu pada paras pinggangnya. Maka terbogellah tubuhnya dari pinggang ke bawah. Kemudian aku tarik dia supaya duduk di atas pelir ku yang dah siap terpacak keras. Butoh aku tu tepat memasuki lubang kemaluannya. Apa lagi….! Aku pun hayun lah aksi persetubuhan kat ruang tamu rumahnya itu. Masa tu pintu depan kat ruang tamu tu pun sedang terbuka luas. Dengan keadaan kami yang mengadap ke muka pintu, aku pasti sesiapa juga yang lalu lalang di situ sudah pasti boleh nampak akan perbuatan kami itu. Maklumlah hari raya. Memang pun ramai yang lalu lalang kat situ.
Dan ramai juga yang telah dapat menyaksikan persetubuhan kami. Tapi aku rasa kebanyakkannya lebih berminat nak tengok kecantikan batang tubuh si dia tu. Selama lebih sejam butoh aku berkubang dalam buritnya. Akhirnya aku pancut air mani aku ke dalam perutnya. Oleh kerana terlalu geram, maka amat banyak air benih itu aku taburkan ke dalam sarang buntingnya yang tengah subur itu. Tiba-tiba terdengar suara maknya masuk dari dapur ke ruang tamu. Kelam kabut dia bangun memperbetulkan kainnya. Nasib baik aku dah selamat tembak kesemua air mani ku ke dalam kemaluannya. Puas betul rasanya bila dapat selesaikan persetubuhan di dalam keadaan yang serba tidak selamat.
Bila maknya datang dia pun segera ke dapur. Maknya duduk di hadapan aku dengan membelakangi dapur. Aku berbual dengan maknya buat seketika. Perlahan lahan anaknya dia muncul dari dapur. Kali ini dia berkeadaan tanpa seurat benang di tubuhnya. Terkebil-kebil biji mata ku mengkagumi keberaniannya. Tapi maknya sedikit pun tak nampak perbuatan anaknya itu sebab ianya berlaku di belakangnya. Aku lihat pada kemaluannya dah penuh diselaputi air mani aku yang berwarna pekat keputihan. Tak kurang juga banyaknya yang dah melimpah ke pangkal pehanya. Dengan penuh bangganya dia mempamirkan hasil penzinaan yang baru saja selesai kami lakukan tadi. Tanpa menoleh ke belakang, maknya bersuara menyuruh anaknya mengangkit kain di jemuran belakang rumah. Selamba aje anaknya menjawab persetujuan untuk melakukannya.
Masa tu berdebar jantung ku takut kalau kalau maknya menoleh ke belakang. Anaknya pun segeralah bergerak ke arah pintu belakang. Tiba tiba talipon berdering dan segera diangkat oleh maknya. Sementara berlangsungnya perbualan talipon, aku memohon izin untuk ke bilek air di dapur sana. Tujuan aku yang sebenarnya hanyalah untuk memerhatikan tingkah laku anaknya. Bila sampai saja di dapur aku lihat kain batik dan baju anaknya masih lagi terperap di atas lantai. Segera aku bergerak menuju ke pintu dapor yang memang dah ternganga itu. Perlahan lahan aku mengintai ke luar. Memanglah budak tu sedang mengangkit kain jemuran di belakang rumahnya. Dia berdiri mengadap ke arah aku. Tapi selamba aje dia melakukan kerja itu di dalam keadaan bertelanjang bulat. Secara kebetulan pulak, tak berapa lama kemudian lalulah seorang hindu penjual roti. Aku teka sudah pasti budak itu segera berlari masuk ke dalam rumah kerana malu. Tapi sangkaan aku ternyata tidak tepat.
Dia masih lagi selamba buat kerja di situ dengan menghalakan belakangnya ke arah si penjual roti. Si roti itu pula bukan main seronok lagi dapat tengok tubuh budak melayu yang serba putih melepak itu. Tapi dia cuma dapat tengok bahagian belakangnya saja. Seberapa hampir, dia pun parkinglah motosikalnya di situ. Jaraknya tak sampai 10 kaki dari kedudukan aku. Dengan budak perempuan itu pula tentulah lebih dekat lagi. Segala pelusok bahagian belakang tuboh bogel budak perempuan itu dapat ditontonnya dengan amat jelas. Tak lama kemudian si cantik manis yang berbogel itu beraleh posisi. Dia berdiri mengadap si penjual roti tersebut. Dia seolah oleh sengaja nak mempamirkan tetek dan kemaluannya pada pada lelaki berkenaan. Mata lelaki itu jelas tertumpu pada celah kangkang budak tu. Cukup minat dia melihatkan ketembaman setampuk tundun yang tak berbulu itu. Malahan kegeraman dia semakin ketara bila mana dia dah mula mengeluarkan butohnya sendiri. Batang yang hitam legamnya itu memang sudah jelas terpacak keras. Dari gaya keadaan tersebut aku agak dah tentu sekarang kurangnya seminggu batang itu tidak diservis. Apa lagi, butoh yang keras itu pun mulalah dihayunnya dengan tangan sendiri.
Budak perempuan itu pulak tercegat berdiri melayan pandangan ke arah batang hitam yang tidak bersunat itu. Mungkin dia berminat pada keadaan kepala butoh itu yang menyelinap keluar masuk melalui kulit yang tidak berkhatan itu. Kepala butoh hindu yang sepanjang dua gengam tangan itu semakin pantas dihayun. Kegeraman nafsunya cukup tercuit dengan keadaan kemaluan perempuan melayu itu. Mana tidaknya, burit itu masih lagi penuh berselupur dengan kesan kesan air mani aku yang serba memutih. Segala bukti yang terpalit di celah kangkang budak itu adalah jelas menunjukkan bahawa dia baru saja selesai melakukan persetubuhan.
Si penjual roti itu sudah pasti beranggapan bahawa kemaluan si cantik rupawan itu memang dah selalu menjadi sarang bagi memenuhi desakan butoh beberapa orang lelaki. Aku lihat kepala butohnya dah mula berkilat kilat untuk meledakkan air mani. Dia melakukan beberapa langkah ke hadapan dan berhenti betul-betul di tepi pagar. Sambil melangkah, seluar yang dipakainya terlucut hingga ke pergelangan kakinya. Maka berbogellah juga si penjual roti itu dari paras pinggang ke bawah. Masa tu hanya jarak 3 kaki sahaja di antara dia dengan budak perempuan tu. Aku tau tujuannya untuk mendekatkan jarak ialah untuk memandikan budak telanjang itu dengan hujan air maninya nanti. Tak berapa lama kemudian mulalah bersembur-sembur terbitnya pancutan air mani dari butoh yang tak berkhatan itu.
Budak perempuan itu pula masih lagi selamba aje berdiri di tempatnya. Apalagi, alamat ratalah tubuh bogel itu kena simbah dengan air mani hindu tersebut. Lelehan tompok tompok yang serba keputihan penuh terpalit kat muka dan dadanya. Bibir merkah delima budak itu pun juga turut sama terkena semburan peluru nafsu si penjual roti itu. Bukan main puas lagi hatinya dapat pekenakan lancapan yang sebegitu rupa ke atas seorang jelitawan melayu. Tak berapa lama kemudian dia pun beredarlah dari situ. Aku pun masuk semula ke dalam ruang tamu. Masa tu si maknya baru saja meletakkan gagang talipon. Aku pun duduk kembali di atas sofa dan meneruskan perbualan dengan maknya.
Sambil berbual aku nampak anaknya mucul dari dapur dengan membawa sebakul kain yang baru diangkitnya tadi. Berdebar jantung aku bila melihatkan keadaannya masih lagi telanjang. Kali ni lebih teruk lagi. Sekarang bukan saja kangkangnya yang penuh dengan kesan air mani, tapi kat muka dan dadanya pun sama juga. Mujurlah ketika itu maknya sedang rancak berbual dengan aku. Jadi dia langsung tak berkesempatan untuk menoleh ke belakang. Si anaknya pula berbogelan aje di belakang maknya dan terus mendaki tangga menaiki tingkat atas.
Tak berapa lama kemudian aku pun meminta diri untuk pulang. Lepas peristiwa itu, adalah beberapa kali aku datang menjengok semula ke rumah tersebut. Bila dia datang menyambut aku kat pintu pagar dengan memakai T-shirt singat dan berkain batik, kat situ jugalah aku lucutkan kain batik yang dipakainya. Lepas itu barulah aku pimpin tangannya dan terus masuk ke dalam rumah. Bila air mani aku dah penuh bertakung di dalam perutnya barulah aku pulang.
By_lanmaxtremesblog
555 notes
·
View notes
Text
TunangKu
aku kenal ngan tunang aku fajrina melalui ig. kita orang biasa berkenalan biasa je memula tu. dah sebulan hari2 chat tah cam ner aku cakap aku suka kat dia. lama gak baru dia terima. kami terus bekenalan sehingga aku decide ajak bertunang. kitorg jumpa pon 3 kali je masa couple sebelom tunang. then masa bertunang ni lah kami boleh jumpa selalu. tu pon jarang jugak la. sbb kami bz kerja. kami tak pernahlah nak macam2 lah selama tunang ni. setakat pegang tangan salam cium tangan kiss dahi pp je. kdg aku sex chat main double meaning je. hahaha
pejam celik lagi 2 minggu kami akan bernikah. persiapan semua da hampir selesai. exicted mesti la. tp lately ni ina mcm lain sikit. makin nak nikah dia mcm takot pulak. aku cuba menyelami hati dia tanya apa masalah dia jadi mcm best lak excited dia tak macam selalu, dia jawab tak ada apa je. tp aku lelaki aku mesti syak sesuatu. aku push ina suruh bgtau share apa yg dia rasa dan alami smpai timbul rasa takot takot nak kawin. sehingga suatu pagi, di hari cuti umum, aku tengah tidur kat umah tetiba dia call aku ajak aku jumpa. tapi nak ajak pergi 1 tempat yg jauh sikit dr tempat selalu kitorg dating. aku pun oklah, bangun siap2. maklumlah nak jumpa tunang tersayang. aku sampai kat rumah dia lebih kurang kul 7.30 pagi. sampai jer terus dia masuk dalam kereta. kitorg pon gerak la pergi tempat yg ina maksud kan tu. kate nye ada hal keje sikit kt sana. so aku layan je la drive.
sambil kat dalam kereta tu ina membuka bicara terus cakap “abang, ina nak cakap sesuatu kat abg, tapi ina malu..’
aku tanya dia ‘kenaper..’
dia kata “ina tak tahu nak mula macam mana, malu nak cakap..”
aku kata “ish…dah nak jadi bini minggu depan..apa lagi malu.. jujur je cerita kt abg..”
dia jawab “takpe lah nanti sampai sana ina cerita..setel hal keje dulu”
aku diam dengan seribu persoalan di kepala.
btw kitorg pergi ke sebuah hotel 5star. tunang aku ckp ade jumpa client dia last minit pukul 10 appoiment utk deal pasal company nya. Jd bos suruh tunang aku pergi. sampai sana aku asist saja tunang aku sewaktu meeting diorg. 1 jam berlalu meeting habis. aku join hi-tea dgn semua client tunang aku. setel semua majlis, ina terus tarik aku naik lift hotel menuju ke satu bilik. aku ikut saja la. malas nak byk tanya. sampai depan pintu bilik ina keluarkan acess card pintu dan masuk. aku pon macam pelik la. bile plak tunang aku cek in sini. rupenye mmg company bg bajet utk stay sini sbb jauh dr opis. jadi ini first time kitorg beduaan dlm sebuah bilik. aku tetap cool mcm biasa sbb aku paham kerjanya tunang aku ni mcm mana. aku duduk di sofa sambil buka tv siaran sukan.
tiba tiba tunang aku dtg duduk sebelah aku. aku dgn selamba terus merangkul leher ina sambil usap kepala nya.
“Ina ok sayang?” tanya aku
ina terus memandang muka aku “give me hug abg” sambil mendepakan tangan nya
aku terus memeluk tunang aku. macam ade karen dlm badan ni terasa sesuatu aneh yg mengalir dlm badan kami. kami berpelukan mcm da lama tak jumpa. aku pegang muka tunang aku “sayang are u okay??” “Kenapa ni..?” “Apa tak kene..?” soal aku bertubi tubi.
ina melepaskan pelukan.. “abg mggu depan kite da jadi suami isteri kan, tapi ina takut” jawab ina
“apa yg ina takut kan? Abg ade je ni tak lari..”
“ina takut tak dapat tunaikan tggungjawab sbgai isteri” sambung ina
“Apa maksud ina?” soalku
Tunang aku diam je sambil memegang tangan aku ramas ramas jari aku.
“last aritu kite jumpa ina tertengok hp abg..tp abg jgn marah ye. ina tengok dlm hp abg byk vid sex.. ina tau abg mesti ghairah tgok vid tu.. tp ina tak reti nak layan abg mcm tu nanti..tu yg ina takot nk kawin dgn abg, takot ina tak leh layan suami mcm abg ingin kan.. ina tak pernah buat sex tak pernah pon mcm tu” jawab ina panjang lebar sambil tunduk malu.
aku diam terkedu dgn jawapan tunang aku..dlm hati aku adeh kantoi pulak. mcm mana nak jawab ni. haha. tp aku rileks chill je. aku tau tunang mmg bdk baik. aku pegang muka ina dongakkan tengok muka aku “syg.. abg tau tu.. abg tak kisah la..itu kan nanti abg leh ajar syg..kenapa nk takut sgt, kawin bukan sehari syg..byk masa kita nk buat tu semua nanti” jawab aku cuba menenangkan tunang aku. tunang aku terus mcm terkam peluk aku sampai aku nk terjatuh dr sofa yg kami duduk tu. aku merangkul erat tunang aku terus memusingkan tunang aku yg baring di sofa. kini kedudukan kami baring mengiring menghadap muka masing2. Lengan aku di bawah leher ina sambil mengusap kepala ina yg masih bertudung dan lengkap berbaju kemeja serta seluar. aku usap pipi ina yg kemerahan di depan muka aku. Tunang aku mula tersenyum sedikit. aku dekat kan lg muka aku pd ina, sekelip mata ina terus sekilas mencium bibir aku. lagi laju ina drpd aku. Haha
“ina pandai kiss mulut?” Soal aku berbisik
“Abg ajar la ina sekarang ni..da depan mata abg ni..” jawab ina cuba nk try aku
terus aku lekapkan mlut aku pd mulut ina. ina terus kemaskan pelukan nya pd aku dan cuba melayan bibir aku. maklum la org first time bercium mulut jd kekok la. aku cube membuka mulut ina sedikit mggunakan lidah. Ina mula memberi respon lidah nya sekali. kami mula bermain sup lidah bersama. ina memejam mata seolah hanyut juga dgn permainan mulut ini.
sambil cium mulut tangan aku mula meraba badan tunang aku sehingga la terkena pada buah dada nya yg masih bersarung. Agak keras dan besar juga klu di pegang dr luar. ina hanya melenggokkan bdan saja bila aku pegang buah dada nya. da sedap la tu. haha.
tiba tiba tunang ku melepaskan mulut. “Abg..ina panas lah..ekon tak sejuk ke?” Soal ina tiba tiba.
aku terus bgun dr sofa dan pergi ke remote ekon ejas bg kuat semua kipas dan suhu. seketika itu ina bangun dtg pd aku terus memeluk aku. aku yg dah dah stim dr td benjolan di seluar aku agk jelas. ina memeluk aku dr dpn boleh rasa benjolan btg aku. tp ina menekan nekan lg di tubuhnya. sedang berpelukan aku bisik di telinga ina “can i see u freehair..?” ina tengok muka aku melepaskan pelukan nya lalu ke meja cermin di bilik itu. aku mengekori ina dr belakang lalu memeluk ina dr belakang sedang ina mnghadap cermin utk membuka pin pin yg ade di tudung nya. sambil pelok aku cium cium pipi tunang aku. tunang aku suka di perlakukan sebegitu. Sdg ina melepaskan tudung ina besuara “nak tengok badan abg boleh?” aku tanpa sepatah kata terus buka baju aku letak kan di penyidai almari. ina melihat aku tanpa berkelip mata nya. aku kembali memeluk ina dari belakang yg kini sudah tidak bertudung. Tgn aku di perut ina. aku mencium cium leher ina yg jinjang tu sambil bebisik memuji ina “cantiknye bakal isteri abg ni freehair” ina tersipu malu. Tunang aku pusing mengadap aku dan pelok erat aku. ina mencium badan aku menghirup bau badan aku yg wangi dgn perfume yg dia hadiahkan pd aku. Tgn aku terus melekap di punggung ina. Meramas ramas punggung ina. ina makin menonggekkan punggung nya utk aku ramas. kami bepelukan sambil berdiri. Berpusing pusing sperti menari di dlm bilik super deluxe yg besar itu. Tunang aku mula seronok sudah tiada rasa takut dan sedih mcm td.
aku bawa ina ke katil membaringkan ina ke atas katil dengan cermat. Tunang ku hanya tersenyum saja. Lalu aku baring mencium leher ina. Ina mendesah .. “urmmm abgg bestnye mcm ni..” mulut aku terus ke mulut ina terus tarik peluk erat aku dan mula mengulum bibir aku. aku pun teruslah merengkuh tengkuknya. lama betul kitaorang kiss sampai sesak nafas aku kena sedut. ina mula dapat rentak bercium mulut bermain lidah sampai kena gigit bibir aku nak bernapas pun susah. asyik kena sedut jer. ina da mula stim menikmati langsung tak belas kasihan dia terus tarik muka aku dan terus menyedut bibir aku. lebih kurang 10 minit kami bercium bermain sup lidah. sampai tunang aku dah tak perasaan semua butang baju kemeja dia aku dah buka. aku perasan ina pakai bra warna peach. Tunang aku behenti kiss aku dan merenung tajam mata aku sedang aku usap perut nya. Tunang aku lepaskan pelukan “abg..bukaklah baju syg ni nanti renyuk abg” dgn lemah gemalai suara ina. aku dgn semangat mula buka baju tunang aku yg da sedia terbuka tu. lepas buka baju tunang aku .. fuh tersembol lah buah dada tunang aku. besar. selama ni aku tengok dr luar baju je bentuk tetek. tadi pon dpt tekop je. sekarang real tetek tunang aku depan mata aku hanya pakai bra 38 cup B lagi tu. fuh mencanak btg aku dr td keras jd makin keras. dgn badan yg kuning langsat. kurus. fuh mmg body idaman lelaki la tunang aku ni. Aku diam seketika melihat permandangan indah depan mata aku ni. tunang aku tersipu malu smbil cuba menutup dada nya.
aku pon saja usik tunang aku “ni seluar nak buka tak.. renyuk nanti tak cantik dah nak pakai…hehehe” usik aku pd tunang kesayanngan aku ni.
“abg nakal ea abg…” jawab ina tersengih sengih malu
“abg nk buka ke? buka dulu seluar abg tu..” sambung tunang aku.
dengan pantas aku berdiri atas katil depan tunang aku yg sedang baring tu aku buka seluar slack aku. hanya tinggal spender renoma aku je dgn bonjolan btg aku yg mengeras dari. rasa lega sikit dpt lepaskan seluar. seksa dr td tersepit.
“wauaa abg .. sexi la abg pakai spender tu.cantik la abg..” seloroh ina tunang aku.
“tu yg benjol tu ok ke tu.. sakit ke tu..hehehe” sambung ina terkekeh gelak.
aku terus duduk di kaki ina cuba membukak seluar ina.
“abg..tak nak sampai lebih ye..minggu depan je lagi kita nikah. Abg paham kan?..” ina cuba mengingatkan aku batas kami.
“harini je syg bg abg mcm ni semua…” sambung ina sambil bekerjasama membuka seluar dia. Aku hanya tersenyum saja.
Kini sekujur tubuh hanya bra dan panty 1 set peach color terbaring depan aku. Keindahan bukit bukau yg mempersona di selangi tundun yg menarik nafsu serakah tanpa sedikit bulu pon terdapat. sangat menguji nafsu kejantanan. Tp ini semua dugaan syaiton saja. Hahahah.. Aku terus naik ke atas badan tunang aku, ina terus memeluk aku. Aku mulakan semula permainan dari awal mencium dahi ke pipi lalu ke mulut ina. Kehangatan badan kami besatu. Ina mula selesa dgn kehadiran bdn aku di atas nya. kaki ina mula memeluk pinggang aku. tangan aku mencari kancing bra cuba melepaskan kancing bra. Aku mula ke leher ina, ina mula mendengus. tangan aku menyelinap ke tetek ina. bra saiz 38B aku lepaskan. Ina hanya merelakan saja permainan mulut dan tgan aku. mulut aku semakin turun ke bawah. aku ingin rasa nikmat tetek tunang aku ni. aku pandang ina dan minta izin “abg nak isap tetek sayang ye” ina hanya senyum sambil usap kepala aku. aku terus jer peluk pinggang ina dan start mengulum puting ina. aku ni memang pakar bab menyedut tetek ni. pengalaman ngn awek lama dulu ada. Hahaha. aku gomol habis sampai terangkat badan ina kene sedut puting tetek. sekitar tompok coklat puting tunang aku dah basah ngan air liur aku dah. ina mengerang mcm kene rasuk dah. agaknya sedap dan stim sangat. lama aku kerjakan tetek ina hampir 10 minit jugak. Keliling tetek ina penuh love bite aku buat. Tunang aku tak marah sbb kat tetek takde sapa nampak. aku sorang je nampak. huhuhu. aku ni kalau nyonyot memang tak lepas la. lagi dapat tetek mcm tunang aku ni. macam nak telan
terus. kadang aku buat lembut2 antara menyentuh dengan tidak hisapan antara lidah dah sesekali menggigit puting. sesekali aku leret kan jari aku lalu di lurah pepek ina. terasa basah kuyup panty tunang aku. aku tekan biji ina dr luar panty. saja nk bg ina lebih stimm. tp tunang aku punya mengerang bila aku tekan biji dia “uurgghhh..sedap nyeeeeeee
bang..aaarggghhh…ermmmmm…abggg..” lagi stim kalau aku dgr ina ngerang.
Aku masih menjaga batas. kalau boleh tak sampai terlanjur hari ini. cukup geli geli macam ni sampai tunang aku pancut. aku terus kan permainan tetek ina. sebelah tangan aku menggentel habis puting ina ni. aku genggam kedua2 buah dada ina dan benamkan muka aku sambil menjilat kat celah2 lurah tu. kejap aku gigt buat bite. pastu mula menjilat pulak dah nipple ina. lepas aku pun lenguh menjamah tetek ina ni sambil membongkok cam tu. aku mulakan balik mencari mulut tunang aku. kami terus kami bercium dengan penuh keghairahan. ina semakin tak keruan bila da kena mcm tu. “Abg sedap nya abg..bestnye dapat mcm ni abg..kenapa abg tak ajar syg dlu abg…” desah ina yg da semakin di luar kawalan.
sambil kiss mulutt aku saja gesel kan batang aku pd painties ina yg da mmg sedia terkangkang bila aku naik ats ina. ina mula mengerakkan punggungnya ke atas ke bawah bila aku tekan tekan btg aku di tundun nya. ina mengerang halus di telinga aku “abg sedapnya gesel btg abg ni.. sdp abg.. ahhhh ermmm..”
aku yg dengar ni makin tak tahan di buat nye.. “sedapkan syg..da basah panty syg ni.. lg sedap dpt gesel direct ni sygg..ermmm..” aku cuba memancing tunang ku utk buka panty.
“Ahhh bang bestnye..abg buka spender abg je dlu..” balas ina yg semakin sedap di gesel kelentitnya.
Aku pun buka spender aku. kini aku bogel sepenuhnya, tunang ku masih lg berpanty yg sudah basah. ina tgh melenggokkan punggungnya ke atas ke bawah utk menikmati geselan dr btg aku. aku masih belom sentuh pepek tunang aku dgn jari mahupun lidah aku. sebab aku nk simpan utk mlm pertama. nanti kalau keluar semua skill arini , mlm pertama dah takde skill la nk main. hahah.
Aku turun ke tetek ina isap puting ina. ina menikmati lidah aku di puting nya. sambil tgn aku mula menarik panty ina keluar dr posisi nya yg menutup keindahan mutiara berahi. ina seolah paham tindakan aku memberi sedikit kerjasama melepaskan panty nya. Kini kami bedua sudah tiada sehelai pakaian pon pd bdn. bebogel menikmati nafsu kami. aku memegang kedua kaki ina. aku kuak kan sedikit.
ina bangun besuara “abggg dah janjikan tak lebih.. abg nak buat apa ni abg….?”
“abg nak tengok dara sayang utk minggu depan” jawab ku tegas
ina diam dan baring semula. tiba tiba ina terus menguakkan kaki nya seluas luas nya. ina terkangkang luas di depan aku utk memperlihatkan keindahan mutiara indah nya di pagari dara. jelas aku lihat selaput dara putih nya di dlm lobang nikmat yg bakal aku dpt minggu dpn selepas begelar suami yg sah. aku puas hati. aku bangun dan senyum pd tunang aku. ina juga senyum melebar. Aku terus memegang kaki ina yg sedang trkangkang. Menjilat kaki nya dr tumit hingga ke paha beselang seli kiri kanan. mengigil gigil ina menahan asakan lidah aku sambil merengek “abg..syg tak tahan ni.. sedap nye..geli abg..ahhh…abg…” rengek ina sekejap sdap sekejap geli. aku hanya tersenyum pd ina. aku kembali naik atas ina sambil merapat kan kedua kaki ini. risau jugak aku klu terjolok kang. btg tgh keras.pepek da basah.kompom boleh tegelincir masuk nanti. Hahah.
Kami sambung becium mulut. aku perasan ina tunang ku ini cepat basah pepek nya. kompom subur ni. silap silap esok bunting pelamin kang. hahaha. dlm keghairahan kami, aku selit batang aku di paha ina. ina seolah paham, memberi ruang sedikit utk btg aku. Btg aku semakin dekt dgn pepek ina. Ina masih mengepit kaki nya.
“abg nak masukkan ke..?” soal ina cuak
“tak lah nak gesel mcm td.. syg nak.?”
“nakkk abg tadi sedap sgt..abg ajar syg ye..tp jgn smpai masuk tau abg..” ina membalas ku.
aku mula mengesel btg ku di pepek ina dgn kaki ina kepit rapat. pepek ina semakin basah membuatkan kami sangat menikmati. btg di rapat kan ke pepek sehingga kene pd biji kelentit ina. Ina seolah2 di rasuk kesedapan bila biji nya di gesel btg aku. (sapa pernah cuba cara ni tau lah nikmat nya) aku mencari keselesaan utk kami bedua menikmati. ina semakin tak keruan. nampak gaya ina boleh pancut dgn permainan ini.
aku bisik pd ina “kita pancut sama sama untuk first time kita ni nak..?”
ina terus merangkul leher aku “cepat abg..syang nak cum ni..laju lagi abg..ahhhh…ahhhh..”
aku terus laju kan lg geselan aku..ina semakin basah. air pantat ina memang banyak masa ni. Dlm hati aku rugi nya tak jilat pepek ina.
ina terus berbunyi “urrghh arrghhhh sedap bang…..emmm lagi bang..ahhh….”
aku terus jer laju mendayung btg yg terselit di pepek tunang aku.. turun naik..turun naik btg aku di biji kelentit tunang aku ina.
ina kaku seketika terjentat jentat badan ina melepaskan air nikmat berahi dia yg pertama kali. aku tengok ina mcm dah puas. batang aku kena kepit lagi kuat di pepek ina. Aku pon cakap “syg abg nak pancut sayang..” terus ina kangkang . Aku capai btg aku lancapkan sikit di biji kelentit dan depan lobang pepek tunang aku. bila da nak pancut, aku pancut kat dada ina. terpancut pancut air aku kt badan ina. habis berlendir2 dada ina degan air mani aku yg byk juga aku kira. sampai terpecik sedikit di muka tunang ku yg cantik tu. ina hanya menerima saja air air mani tu di badan nye sambil tersenyum. sambil lap air mani aku terkena di muka ina, ina mencium bau air mani dan menjilat sedikit air mani aku utk rasa bagaimana rasa air mani lelaki.
“sedap syg?” soal ku
“Ermm not bad air abg..mcm berlemak..haha” jawab ina sambil ketawa dan menjilat jilat jari nya yg ada air mani aku.
aku mengambil tuala hotel lap kan badan ina yg penuh air mani aku tu. kemudian aku baring sebelah tunang kesayangan aku ni. sambil merangkul leher ina utk rapat dengan aku. aku mencium dahi ina sambil mengucapkan terima kasih untuk nikmat hari ini. Ina terus naik atas aku dan mencium mulut aku.
“thanks juga kat abg ajar syg sex harini..tak sangka rupenye best main sex ni..” jawab ina sambil mencium mulut aku dan dahi aku. Aku memeluk ina erat sambil meramas bontot ina. Sekejap je ina lena di dada aku. Mungkin penat sangat air da keluar byk td. aku baring kan tunang aku di sebelah aku. keadaan bilik baru terasa sejuk lalu aku selimut kan ina. ina terus memeluk aku dan aku tidur dengan ina dlm keadaan bogel. Inilah pertama kali kami yg belom halal sewaktu itu. semua nya punca dari tunang aku yg takot tak mampu layan aku di ranjang halal. apa pon skarang dah halal jadi bini aku. ina memang hebat di atas katil. betul la perempuan baik ni bila da dapat batang lain macam giler nya. pantang tersentuh kompom oN. habis semua dlm video sex tu dia nak cuba. atas alasan nak bg aku puas. good wife betol. seminggu kitorg cuti kawin. hari kedua jd suami isteri kitorg terus pergi honeymoon. cari hotel yg private 5star ade private pool dlm bilik. 4 hari tak keluar bilik. 24 jam main je. ats katil. tepi katil. dlm pool. tepi pool. makan minum semua order hantar dlm bilik. lain mcm penangan ina punye nafsu. Dah 5 bulan kami jd suami isteri. ina mengandung dah pun. hahah. tp dlm mabuk mengandung dan tak larat tu (org mengandung je tahu) masih lagi nak kangkang untuk aku. sbb tak nak aku melancap. Aku je tak sampai hati nk balun bini aku ni. heheh
So Sekian.. Thanks sudi baca.
323 notes
·
View notes
Text
[Kisah Benar] Dua Hari
.
Aku terjaga dari tidur apabila terasa bibir aku dicium dengan rakus.
"Man... burit kakak rasa gatai....miang sangat-sangat, jomlah kongkek...."
Perlahan-lahan aku membuka mata.
Seorang wanita cantik berusia 25 tahun, iaitu 9 tahun lebih tua dariku,
sedang asyik mencium bibirku. Aku turut tercium haruman wangi dari tubuhnya.
Mungkin baru lepas mandi.
"Mama dengan abah dah pergi Ipoh, 2 hari 1 malam kat sana. Kita boleh
berpesta 2 hari 1 malam di rumah. ", kata wanita cantik itu sambil
melancapkan kote aku.
Tiba-tiba kedengaran suara seorang bayi menangis. Disisi aku terlentang anak
saudara aku yang berusia 6 bulan. Wanita cantik itu segera menanggalkan
terus tuala yang dipakainya. Bertelanjang bulat dihadapanku, dan terus
memasukkan puting tetek kirinya yang coklat kehitaman ke dalam mulut
anaknya.
"Kakak.... Man pun nak hisap tetek kakak", kataku sambil memicit-micit
puting tetek kanan Kak Ina sehingga keluar air susu dari puting tetek Kak
Ina.
"Kesianyaaaa.... adik pun dah lam
Sesekali Kak Ina menjeling manja ke arahku. Dia perempuan tercantik bagi
aku. Segala-galanya begitu sempurna. Dari rupa paras hinggalah kepada tubuh
badan.
Sawo matang kulitnya tetapi begitu gebu dan cantik sekali kulitnya. Agak
kurus dan tinggi tetapi buah dada dan punggungnya montok berisi. Kak Ina
meletakkan anaknya di atas katil setelah anaknya tidur semula.
Selepas itu aku terus menerkam dia. Kak Ina terus kangkang kaki seluas yang
boleh apabila aku menghala kote aku ke arah puki dia. Aku merodok terus kote
aku ke dalam lubang puki Kak Ina yang sudah sedia ternganga.
Kira-kira lima minit kemudian.....Creettt.... cretttt....... Aku terus
pancut ke dalam pantat dia. Aku terasa puki dia menyedut kote aku ketika aku
pancut. Menyedut keluar ke semua air mani aku ke dalam lubang faraj dia.
Selepas itu aku cuba menarik keluar kote aku.
"Heyyyy!!! Jangan tarik kote keluar lagi, sekejap saja lagi baru kakak
puas....", Kak Ina melarang aku menarik keluar kote aku.
Tak perlu tunggu lama, selalunya dalam 5 atau 6 minit Kak Ina akan sampai
kemuncaknya. Selepas Kak Ina puas barulah aku cabut keluar kote aku.
"Tunggu sini, sekejap lagi, kita kongkek lagi. Kakak nak kencing", kata Kak
Ina sambil berdiri.
"Man nak tengok kakak kencing.....", balasku.
"Adik tak pernah tengok perempuan kencing? "
"Tak..tak pernah"
“Adik tak pernah cuba intai kakak kencing masa kakak dalam bilik air?” tanya
Kak Ina.
“Tak..”
"Apasal tak intai? Ikut kakak masuk bilik air", kata Kak Ina
"Ok, jugak,... selama ni pun cuma tengok lubang kencing kakak saja... Nak
tengok juga macam mana air kencing kakak keluar", kataku sambil cuba
mengelap saki baki air mani aku yang melimpah keluar dari lubang puki Kak
Ina kerana dia sedang berdiri ketika itu.
"Jomlah cepat... Kakak dah nak terkencing ni...", Kak Ina segera menarik
tangan aku.
Di dalam bilik air, Kak Ina berdiri sambil menghala kelangkang dia ke arah
mangkuk tandas. Aku membuka bibir kemaluan dan kelopak puki dia sehingga
kelihatan lubang kencing dia.
Selepas itu air kencingnya yang entah ditahan berapa lama, menyembur keluar
dari lubang kencingnya.
Selesai kencing, Kak Ina mencangkung. Aku mengorek keluar air mani aku yang
masih bertakung di dalam lubang pukinya. Membersihkan pukinya.
"Kak Ina.... mama dengan abah pergi mana?", tiba-tiba aku terdengar suara
Kak Zila.
"Pergi Ipoh, 2 hari 1 malam kat sana." kata Kak Ina sambil bangun berdiri.
Aku mengeringkan puki Kak Ina dengan tuala. Kak Ina kangkang sedikit kakinya
untuk memudahkan aku mengeringkan pukinya.
Selepas itu Kak Ina beredar keluar dari bilik mandi.
Aku melihat Kak Zila berkemban dengan tuala di tepi pintu. Kak Zila terus
masuk ke dalam bilik air.
"Man,.. man tutuh Kak Zila. Cepat sikit. Kakak nak mandi kejap lagi", kata
Kak Zila, sambil membogelkan terus badan dia dengan menanggalkan kain
tualanya.
"Baru saja tutuh Kak Ina.. tak boleh nak keras ni..."
"Tak payah tunggu keras lah, Man jolok saja butuh Man dalam burit kakak.
Cepatlah.. kakak nak mandi nak pergi kerja ni..."
Kak Zila tinggi lampai, lebih tinggi dari aku. Jadi mudah bagi aku untuk
jolok kote aku ke dalam lubang puki Kak Zila sambil kami berdiri.
"Hoi!!!... Raba-rabalah sama badan kakak, takkan nak kaku macam ni saja.
Bila masa kakak nak puas macam ni...", rungut Kak Zila.
Aku pun mula meraba-raba punggung dan tetek dia.
"Kak Zila, Man nak tengok kakak kencing"
"Huh... ada hobi baru pulak"
"Tadi Man tengok Kak Ina kencing,..."
"Oh... gitu,... Jadi.. Man nak tengok Kak Zila pula kencing yer?" tanya Kak
Zila, sambil mula mengemut-ngemut lubang puki dia.
"Yer....", jawabku.
"Tak senonoh!!!", jerkah Kak Zila sambil lubang puki dia tak henti-henti
mengemut-ngemut kote aku berulang kali.
"Sorry... sorry... saja tanya, kalau tak boleh tak apa....tak tengok pun tak
apa"
"Habis tu... kalau dia berak pun kau nak tengok juga?"
"Errr..... tak...."
Kakak tak rasa nak kencing,... lain kali jerlah sayang tengok kakak
kencing", kata Kak Zila tersenyum sambil mengenyit mata. Kedua-dua tangannya
mencubit kedua-dua pipi aku. Huh... Kak Zila selalu permainkan aku....
"Man.... pagi ni sejuk sangatla... kejap lagi turun kat ruang tamu.... tutuh
kakak..." tiba-tiba saja Kak Ina muncul di tepi pintu.
"Ya....", jawabku lemah. Boleh mampus aku macam ni.....
Sepanjang hari ini hujan turun dengan lebat. Aku rasa malas nak keluar.
Lagipun aku tak nak tinggalkan Kak Ina kesunyian seorang diri di rumah.
Aku rasa enak betul dapat memeluk kakakku dalam suasana yang dingin begini.
Aku tidur tertiarap di atas Kak Ina. Kami berdua bertelanjang bulat.
Langsung tak berpakaian semenjak pagi tadi.
Kote aku masih lagi berkubang dalam lubang puk i Kak Ina. Selalunya itulah
yang kami lakukan. Membiarkan kote aku berada di dalam lubang puki selama
yang boleh.
Rasanya dekat 1 jam dah aku tertidur dalam pelukan Kak Ina. Aku menatap
wajah Kak Ina. Cantik betul. Hidung mancung dengan bibir yang merah mulus.
Pipinya lembut. Kadang-kadang dia kelihatan seperti budak belasan tahun.
Aku mencium pipi, hidung, bibir dia berulang kali. Seronok betul ada kakak
macam Kak Ina.
Aku menatap tetek dia. Bulat montok berisi susu. Aku membelai puting tetek
dia. Tak
perlu menunggu lama. Seketika saja puting teteknya menonjol hampir sepanjang
satu ruas jari. Kak Ina masih lagi tidur dengan nyenyak.
Cruutttt..... cruutttt.... Aku menghisap puting tetek Kak Ina. Aku menelan
air susu yang terkeluar dari puting teteknya.
Kak Ina mengeliat. Dia membuka mata seketika. Apabila dia melihat aku
menghisap puting teteknya, dia merangkul aku. Kemudian menutup matanya
semula. Sambung tidur agaknya.
Perlahan-lahan kote aku yang masih berkubang di dalam puki Kak Ina mengeras.
Aku
mula melocok batang aku. Sambil itu aku berterusan menghisap keluar air susu
dari puting tetek Kak Ina dan menelan air susu dia.
Selepas memancutkan mani aku ke dalam lubang puki Kak Ina, aku kembali
tertiarap di atas tubuh Kak Ina. Kalau boleh aku ingin tubuh bogel aku dan
tubuh bogel Kak Ina melekap buat selama-lamanya. Terasa begitu enak sekali.
Kehangatan tubuhnya terasa begitu nyaman sekali.
Di sebelah malam aku tak berpeluang menjamah tubuh Kak Ina. Dia sibuk
melayan bayinya yang agak kurang sihat. Aku pun tak mahu menyusahkan dia.
Apa-apa yang aku boleh tolong dia, aku tolong.
"Man... dah mandi belum?", tiba-tiba saja muncul Kak Zila. Dia baru balik
kerja.
"Belum lagi"
"Kalau begitu, teman kakak mandi..."
Nampaknya malam ni kena layan Kak Zila lah pula.
Hubungan aku dengan Kak Zila bermula selepas dia terlihat aku sedang kongkek
Kak Ina beberapa minggu yang lepas.
Di dalam bilik air aku membersihkan tubuh badan Kak Zila. Kak Zila berusia
21 tahun. Kerja sebagai operator kilang. Hari ini dan esok giliran dia kerja
petang hingga lewat malam.
Kak Zila memang cantik orangnya walaupun tak secantik Kak Ina. Kulit dia putih bersih dengan puting tetek merah jambu.
Di dalam bilik air, aku membersihkan seluruh tubuh dia hinggalah termasuk
puki dan celah punggung dia.
"Man... cukur bulu burit kakak. Dah mula berserabut bulu burit kakak..."
kata Kak Zila sambil menyerahkan pisau cukur kepadaku.
"Lumur sabun dulu pada burit kakak. Senang sikit nak cukur bila licin", arah
Kak Zila.
Kali pertama aku mencukur bulu puki Kak Zila. Aku cuba mencukur bulu puki
Kak Zila sehati-hati yang boleh, supaya tak terluka.
Kak Zila pula kelihatan yakin terhadap aku. Kak Zila berdiri sambil membuka
sedikit kaki dia untuk memudahkan aku mencukur. Aku turut mencukur sedikit
bulu yang berada di celah punggung Kak Zila.
Selepas selesai Kak Zila duduk mencangkung dan menyuruh aku membersihkan puki dan celah punggungnya dengan air.
Nampak comel puki Kak Zila tanpa bulu. Aku membuka bibir puki Kak Zila. Aku
menatap puki dia.
“Nak tengok kakak kencing?”, Kak Zila bertanya kepadaku.
“Nak tengok.. Man nak tengok” jawabku dengan gembira.
Air kencing Kak Zila terus terpancut di depanku. Aku melihat tanpa rasa
jijik sedikitpun malah seronok melihat Kak Zila sedang kencing. Selepas itu
aku membersihkan puki dia.
"Dahlah tu...dah bersih dah tu. Lain kali Man tengok kakak kencing lagi.
Kita masuk dalam bilik pulak... Lepas tu Man belek puas- puas burit kakak
yer…", kata Kak Zila.
Aku mengeringkan tubuh aku dan tubuh Kak Zila dengan tuala. Selepas itu Kak
Zila terus masuk ke dalam bilik. Kak Zila terus berbaring di atas katil.
"Ok. Sambung tengok burit kakak", kata Kak Zila sambil terus kangkang kakinya. Bibir puki dia ternganga terus.
Aku melutut antara dua kaki dia. Aku raba dan belek puki dia. Menjolok jari
aku ke dalam lubang puki dia. Mengorek-ngorek lubang puki dia.
Aku melihat ke dalam lubang faraj Kak Zila. Kelihatan basah dengan air dan
berlendir. Sekali-sekala kelihatan otot-otot faraj dia terkemut-kemut.
Aku berterusan mengorek hingga habis basah jari aku dengan air pukinya.
Selepas itu aku menolak tubuh Kak Zila hingga mengiring.
Aku buka celah punggung Kak Zila. Aku tengok lubang punggung dia yang merah gelap itu. Aku usap lembut dan geletek lubang punggung Kak Zila. Kak Zila
suka aku geletek lubang punggung dia. Sekali sekala kelihatan terkemut-kemut
lubang punggung dia menahan geli.
Aku tak tahan dah. Terus telentangkan semula tubuh Kak Zila. Aku kangkang
kaki dia luas-luas.
"Hoii... berapa punya luas nak kangkang. Kakak dah tak mampu nak terkangkang
ni.." kata Kak Zila. Ternganga luas bibir puki Kak Zila. Nampak pelbagai isi
yang kemerahan di celah puki dia.
Aku terus masukkan kot e aku ke dalam lubang pukinya. Kak Zila cuma melihat.
Selepas seluruh batang kote aku masuk ke dalam lubang pukinya, Kak Zila merangkul aku.
Kak Zila menjelir lidahnya. Memasukkan lidahnya ke dalam mulut aku. Aku mula mengulum dan menghisap lidah Kak Zila sehingga puas.
"Hisap tetek kakak", arah Kak Zila selepas aku puas menelan air liur dia.
Aku menghisap beberapa kali hingga puting tetek Kak Zila tersembul keras.
Dalam masa yang sama kote aku berasa lubang puki Kak Zila semakin basah.
Aku melocok kote aku. Nafas Kak Zila tersekat-sekat. Dia menikmati apa yang
aku lakukan. Kak Zila mengemut-ngemut kote aku dengan kuat menyebabkan kote
aku terasa terlalu geli.
"Kak.... jangan kemut kuat nanti Man terpancut...."
"Pancut jerlah.... apa masalahnya?", tanya Kak Zila
"Nanti kakak tak puas tak main lama", kataku.
"Biar jer kote Man dalam burit kakak lepas pancut. Lama-lama nanti kakak
puas la.. ", kata Kak Zila.
Aku tak tahan. Aku terus melepaskan air mani aku ke dalam lubang puki Kak Zila. Sepanjang malam tu aku tidur bersama Kak Zila.
Kami tidur mengiring sambil berpelukan. Aku membiarkan saja kote aku berkubang sepanjang malam di dalam lubang puki Kak Zila.
"Hoiii.... bangunlah.... asyik korang jer kongkek. Kak Ina pun nak kongkek juga", Kak Ina mengejutkan kami dari tidur.
Aku dengan Kak Zila mengeliat. Aku melihat Kak Ina duduk di sisi katil. Kak Ina bertelanjang bulat.
"Giliran Kak Ina pula kongkek dengan Man. Petang ni mama ngan abah dah nak balik", tambah Kak Ina lagi.
"Pukul berapa sekarang?" tanya Kak Zila.
"Dah dekat pukul dua", jawab Kak Ina.
"Hahhh!! Aku kerja pukul tiga.... Apasal Kak Ina tak kejutkan Zila!". Kak
Zila terus meluru ke bilik mandi.
Aku hanya terbaring di atas katil. Kak Ina mencangkung di atas aku dan menggesel-gesel puki dia pada kote aku. Aku memegang ke dua-dua ketul tetek
Kak Ina. Memicit-micit puting tetek hingga terkeluar sedikit susu dia.
"Jom kita pergi kat ruang tamu", ajak Kak Ina.
Aku menurut saja. Sebenarnya, Kak Ina tak begitu gemar kongkek di atas katil. Dia lebih suka buat di ruang tamu, atas lantai ataupun sambil berdiri.
Di ruang tamu, Kak Ina menyerongkong di atas lantai. Punggungnya ditonggek hingga celah punggungnya merekah sehingga menampakkan lubang punggungnya.
Nampak comel lubang punggung Kak Ina.
Aku meramas punggung Kak Ina sambil sekali sekala mengusap lubang punggung
Kak Ina.
"Hoii!!!... Cepatlah kongkek! Macamlah tak pernah tengok lubang punggung kakak. Lepas kongkek kakak sambung tengok balik...", rungut Kak Ina.
Aku segera memasukkan kote aku ke dalam lubang puki dia. Kak Ina terus mengemut-ngemut lubang puki dia. Enak betul puki Kak Ina. Kak Ina betul-betul pandai melayan kote aku.
Aku melocok kote aku. Kak Ina mengerang nikmat sekali sekala. Terasa semakin berlendir dan basah kote aku.
Lubang puki Kak Ina seolah-olah menyedut kote aku menyebabkan kadang-kadang terasa susah sikit untuk melocok kote aku. Tiba-tiba terasa telur aku diusap-usap. Tapi bukan Kak Ina yang usap.
"Ok.. bye.. nak pergi kerja dah ni...", tiba-tiba Kak Zila muncul di ruang tamu sambil mengusap kote aku.
"Ok...bye", kataku.
"Ok. Hati-hati. Jangan lupa beli ubat", Kak Ina ingatkan Kak Zila supaya beli pil perancang.
"Ok", jawab Kak Zila, Aku melepaskan air mani aku sepuas-puasnya ke dalam lubang puki Kak Ina. Lubang puki Kak Ina pula menyedut kote aku sekuat-kuatnya. Sehingga aku terasa seolah-olah habis air mani aku disedut keluar.
Terasa begitu menikmatkan lebih-lebih lagi Kak Zila membelai-belai telur aku ketika itu. Kemudian Kak Zila melepaskan telur aku dan menuju ke pintu keluar rumah.
Aku dan Kak Ina meneruskan aktiviti kami sehinggalah abah dan mama balik ke rumah pada petang itu.
-Tamat-
318 notes
·
View notes
Text
Kau tahu?
Tidak sampai sebulan sejak syahidnya Syaikh Ahmad Yasin, pemimpin Hamas kedua —dr Abdul Aziz Ar Rantissi— akhirnya menyusul syahid.
Apakah kemudian perjuangan hilang? Tidak, bahkan kau dan aku menyaksikan sebuah operasi heroik terbaik abad ini:
Thufaan Al Aqsha...
Dan kita menjadi saksi, beberapa bulan setelah syahidnya Ismail Haniyah 31 Juli 2024, Sang Singa Yahya Sinwar menyusul kesyahidannya.
Apakah perjuangan tumbang? Tidak.
Kelak kau dan aku menjadi saksi: terjadinya peristiwa lebih besar lagi yang akan menghapus penjajahan di Al Aqsha selama-lamanya!
Bangkitlah Umat Muhammad...
Sejarah hidupnya ﷺ telah menginspirasi singa-singa terbaik Gaza.
Maka, kisah-kisah perjuangan Nabi ﷺ jugalah yang akan membangkitkan generasi baru penyelamat Al Aqsha dari Indonesia.
Kisah-kisah perjuangan di zaman ini telah terbentang buat kita, bukan sebagai pengantar tidur, tapi untuk membangunkan kita dari tidur!!!
#renungan#catatan#kontemplasi#islamic#inspirasi#islamicquotes#daily reminder#quotation#tadabbur#edgarhamas
286 notes
·
View notes
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes